Berita Luar Negeri
Tak Peduli Sanksi Barat, China Beli Minyak Rusia, Tambah Impor Dengan Harga Diskon
abaikan sanksi barat terkait ukraina, China diam-diam meningkatkan pembelian minyak dari Rusia setelah dapat harga murah
SERAMBINEWS.COM - Serangan Rusia terhadap Ukraina menimbulkan permasalahan internasional yang cukup alot.
Negara-negara barat menjatuhkan sanksi kepada Rusia.
Salah satunya menghentikan pembelian minyak dari Rusia.
Hanya saja sejumlah negara seperti China dan India mengabaikan sanksi Barat.
Mereka membutuhkan minyak untuk mencukupi energi dalam negeri.
China diam-diam meningkatkan pembelian minyak dari Rusia setelah dapat harga murah.
Rusia menjual minyak dengan harga diskon untuk mengisi kekosongan pembeli setelah ditinggalkan negara barat.
Rusia mendapat sanksi dari negara barat pasca invansinya ke Ukraina pada Februari 2022 lalu. Salah satunya menghentikan pembelian minyak dari Rusia.
Peningkatan pembelian China dilakukan hanya berselang satu bulan setelah mereka mengurangi pembelian minyak dari Rusia.
Baca juga: Mampu Butakan Satelit, Senjata Laser Rusia Dikerahkan Untuk Bakar Drone Ukraina
Pengurangan sebelumnya dilakukan karena importir minya terbesar dunia itu takut terlihat mendukung Putin dan berpotensi kena imbas dapat sanksi dari negara barat.
Berdasarkan perkiraan Votexa Analytixs, impor minyak Rusia lintas laut China melonjak mendekati rekor 1,1 juta barer per hari (bph) pada Mei.
Angka tersebut meningkat dari 750.000 bph pada kuartal I 2022 dan 800.000 bph pada 2021.
Berdasarkan laporan pialang kapal dan lima pedagang yang ditelusuri Reuters, Unipec, unit perdagangan kilang minyak terkemuka Sinopec Corp, bersama Zhnehua Oil memimpin operasi pembelian tersebut.
Dari data itu, Livna Shipping muncul sebagai pengirim utama minya dari Rusia ke China.
Saat dikonfirmasi, Sinopec, Zhnehua, dan Livna tidak bersedia berkomentar. Perusahaan-perusahaan tersebut mengisi lubang yang ditinggalkan pembeli barat.