Berita Luar Negeri

Tak Peduli Sanksi Barat, China Beli Minyak Rusia, Tambah Impor Dengan Harga Diskon

abaikan sanksi barat terkait ukraina, China diam-diam meningkatkan pembelian minyak dari Rusia setelah dapat harga murah

Editor: Muhammad Hadi
Alexei Druzhinin / Sputnik / AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden China Xi Jinping berfoto selama pertemuan mereka di Beijing, pada 4 Februari 2022. 

Amerika Serikat (AS), Inggris dan beberapa pembeli utama minyak lainnya melarang impor minyak Rusia tak lama setelah invansi Putin ke Ukraina

Uni Eropa sedang menyelesaikan putaran sanksi lebih lanjut, termasuk larangan pembelian minyak Rusia.

Banyak penyulingan Eropa telah berhenti membeli dari Rusia karena takut melanggar sanksi atau menarik sentimen negatif.

Vitol dan Trafigura, dua pedagang komoditas minyak terbesar dunia, menghentikan pembelian dari Rosneft, produsen minyak terbesar Rusia, menjelang aturan UE yang mulai berlaku pada 15 Mei.

Kecuali, pembelian sangat diperlukan untuk mengamankan kebutuhan energi Uni Eropa. 

“Situasi mulai berubah drastis setelah keluarnya Vitol dan Trafigura yang menciptakan kekosongan, yang hanya bisa diisi oleh perusahaan yang dapat memberikan nilai dan dipercaya oleh rekan-rekan Rusia mereka," kata salah satu pedagang minyak China yang tidak bersedia disebut namanya kepada Reuters, Jumat (20/5/2022).

Baca juga: Negara Ini Jadi Target Rusia Selanjutnya, Inggris Kirim Senjata Modern Standar NATO

Rusia menjual minyak ke China lebih murah US$ 29 per barel dibanding dengan harga perdagangan spot.

Menurut para pedagang, itu merupakan keuntungan bagi perusahaan penyulingan China karena saat ini tengah menghadapi penyusuan margin di tengah perlambatan ekonomi.

Harga itu lebih bersaing dari minyak yang dijual negara Timur Tengah, Afrika, Eropa dan AS. 

China secara terpisah menerima sekitar 800.000 barel per hari minyak Rusia melalui pipa di bawah kesepakatan pemerintah.

Itu akan membawa impor pada Mei menjadi hampir 2 juta barel per hari, 15 % dari keseluruhan permintaan China.

Bagi Rusia, penjualan minyak membantu meredam pukulan terhadap ekonominya dari sanksi.

Perusahaan-perusahaan milik Cina yang dipimpin oleh Sinopec dan Zhenhua, akan membeli dua pertiga dari campuran ESPO (pipa minyak Siberia Timur-Samudra Pasifik) milik Rusia pada Mei.

Jumlah ini naik dari hanya sepertiga sebelum invasi ke Ukraina. Para pedagang yang memantau arus dengan cermat mengatakan bahwa Rusia mengekspor sekitar 24 juta barel pada Mei, 6 % lebih tinggi dari April.

Sinopec kemungkinan akan membeli setidaknya 10 kargo ESPO pada Mei. Jumlah ini diperkirakan dua kali lipat dari volume sebelum invasi.

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini, Berikut Rincian Harga Emas Per Gram, Senin (23/5/2022)

Halaman
123
Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved