Internasional

Jerman Mulai Melihat Tanda Terburuk di Eropa, Dukungan AS ke Ukraina Mulai Berubah

Pemerintah Jerman mulai melihat tanda-tanda terburuk akan menimpa Uni Eropa. Sejumlah negara Eropa tidak mematuhi sanksi yang dijatuhkan Amerika

Editor: M Nur Pakar
AFP
Wakil Kanselir Jerman Robert Habeck 

SERAMBINEWS.COM, DAVOS - Pemerintah Jerman mulai melihat tanda-tanda terburuk akan menimpa Uni Eropa.

Sejumlah negara Eropa tidak mematuhi sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa ke Rusia.

Negara ini tetap membeli minyak Rusia, khawatir akan terjadi krisis energi di dalam negeri.

Dukungan ke Presiden Vovolodymyr Zelenksyy juga mulai berubah dari Kongres AS.

Usulan bantuan ke Ukraina sebesar 40 miliar dolar, sekitar Rp 586 triliun mulai ditolak.

Dilansir AP, Selasa (24/5/2022), sebanyak 11 senator Partai Republik dan 57 anggota Kongres memberikan suara menentang paket bantuan kolosal $40 miliar untuk Ukraina.

Baca juga: Jerman Akan Gelar Latihan Militer Besar-Besaran dengan Swedia dan Finlandia, Antipasi Serangan Rusia

Itu menjadi tanda awal perpecahan di Washington, AS.

“Presiden Vladimir Putin mengandalkan Barat untuk kehilangan fokus dan itulah tantangan kami yang sebenarnya," kata Senator Christopher Coons.

"Orang-orang sama prihatinnya, atau lebih peduli, tentang kenaikan harga gas dan bahan makanan,” tambahnya.

“Saya tidak yakin persatuan ini akan bertahan," ujarnya.

"Kami mungkin tidak mendapatkan suara berikutnya,” kata Eric Cantor, mantan House Whip dan tokoh kunci dalam kebijakan sanksi terhadap Iran.

Dia menjelaskan tidak ada yang yakin, apakah AS sedang mencoba menghukum Rusia atas agresinya.

Baca juga: Jerman Peringatkan, Perang Ukraina Picu Krisis Pangan dan Energi Global, Negara Miskin Makin Melarat

Atau juga, ada tujuan lainnya, kebijakan yang lebih halus yang memberi Kremlin jalan keluar dari sanksi jika itu berubah arah.

Perpecahan mendasar atas tujuan perang Barat di Ukraina sejauh ini telah ditutupi oleh curahan solidaritas dan emosi, tetapi keretakan mulai terlihat di permukaan.

Sementara, Wakil Kanselir Jerman Robert Habeck meluapkan kemarahannya ke sejumlah negara Eropa timur.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved