Internasional
Mantan Menlu AS Serukan Ukraina Serahkan Wilayah ke Rusia, Atau Konflik Tidak Akan Mudah Diatasi
Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Henry Kissinger meminta Ukraina menyerahkan wilayah ke Rusia.
SERAMBINEWS.COM, DAVOS - Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Henry Kissinger meminta Ukraina menyerahkan wilayah ke Rusia.
Dia juga mendesak Barat untuk berhenti mencoba menimbulkan kekalahan telak terhadap pasukan Rusia di Ukraina.
Dia memperingatkan itu akan memiliki konsekuensi bencana bagi stabilitas jangka panjang Uni Eropa.
Dilansir AP, Selasa 924/5/2022), Kissinger merupakan arsitek pemulihan hubungan Perang Dingin AS dan China mengatakan ha litu pada sebuah pertemuan di Davos.
Dia menegaskan akan berakibat fatal bagi Barat untuk terbawa suasana saat ini dan melupakan tempat yang tepat bagi Rusia di dunia dan keseimbangan kekuatan Eropa.
Kissinger mengatakan perang tidak boleh dibiarkan berlarut-larut lebih lama.
Baca juga: Uni Eropa Mulai Merenung, Ada Kemungkinan Kekalahan Militer Ukraina
Dia juga menyerukan Barat untuk menggertak Ukraina agar menerima negosiasi dengan persyaratan yang sangat jauh dari tujuan perang saat ini.
Dimana, Rusia akan mengambil wilayah yang telah direbutnya.
Tetapi Presiden Ukraina, Vodolodymyr Zelenskyy telah menegaskan menolak tuntutan Rusia.
Di tetap berharap bantuan militer asing terus berdatangan untuk merebut kembali wilayah itu.
“Negosiasi perlu dimulai dalam dua bulan ke depan sebelum menimbulkan gejolak dan ketegangan yang tidak akan mudah diatasi," katanya.
"Idealnya, garis pemisah harus kembali ke status quo," tambahnya.
"Mengejar perang di luar titik itu bukan tentang kebebasan Ukraina, tetapi perang baru melawan Rusia sendiri,” katanya.
Baca juga: Pejabat Ukraina Marah Atas Laporan The New York Times, Harus Serahkan Wilayah ke Rusia
Dia mengatakan kepada Forum Ekonomi Dunia bahwa Rusia telah menjadi bagian penting Eropa selama 400 tahun.
Bahkan, telah menjadi penjamin keseimbangan struktur kekuasaan Eropa pada saat-saat kritis.
Para pemimpin Eropa tidak boleh melupakan hubungan jangka panjang.
Dikatakan, Eropa juga tidak boleh mengambil risiko mendorong Rusia ke dalam aliansi permanen dengan China.
“Saya berharap orang-orang Ukraina akan menandingi kepahlawanan yang telah mereka tunjukkan dengan kebijaksanaan,” katanya.
Dia menambahkan dengan perasaan politiknya yang terkenal, peran yang tepat bagi negara itu menjadi negara penyangga netral daripada perbatasan Eropa.
Baca juga: Presiden Polandia Minta Ukraina Tentukan Nasib Sendiri, Tetapi Tidak Boleh Menyerah ke Rusia
Komentar itu muncul di tengah tanda-tanda koalisi Barat akan terus melawan Vladimir Putin.
Sehingga, terjadi krisis pangan dan energi semakin dalam, dan sanksi mungkin telah mencapai batasnya.(*)