Jokowi Tunjuk Luhut Urus Minyak Goreng, Demokrat: Rakyat Tak Peduli, yang Penting Harga Turun
Menurut dia, siapapun yang duduk di kursi Kabinet Indonesia Maju, khususnya bidang perekonomian harus bertanggungjawab atas mahalnya harga minyak
SERAMBINEWS.COM - Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyebut, rakyat Indonesia tak peduli dengan penunjukan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan untuk mengurus permasalahan minyak goreng di Tanah Air.
Menurut dia, siapapun yang duduk di kursi Kabinet Indonesia Maju, khususnya bidang perekonomian harus bertanggungjawab atas mahalnya harga minyak goreng.
"Rakyat tidak peduli siapa yang mengurus minyak goreng ini di kabinet. Rakyat butuhnya kisruh minyak goreng ini tuntas, harga minyak goreng dalam kemasan kembali turun," kata Herzaky dalam keterangan tertulis, Rabu (25/5/2022).
Ia meminta kepada Luhut untuk segera menyelesaikan sengkarut masalah minyak goreng. Sebab, sudah hampir enam bulan masyarakat tercekik karena pemerintah belum berhasil menurunkan harga kebutuhan pokok tersebut.
"Sudah mau enam bulan, masalah minyak goreng ini belum beres-beres juga. Malah terakhir Pemerintah membanggakan berhasil menurunkan harga minyak goreng curah dari Rp18 ribu ke Rp 17 ribu."
"Padahal, sebelum kisruh minyak goreng ini, harga minyak goreng dalam kemasan berkisar Rp 13-14 ribuan," ujarnya.
Ia berharap kebijakan yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) kali ini dapat berdampak positif.
"Harapan kita, langkah yang ditempuh Jokowi ini, benar-benar berdampak positif untuk rakyat, tidak seperti kebijakan-kebijakan sebelumnya yang tidak efektif dalam mengatasi masalah minyak goreng," katanya.
Baca juga: VIDEO Luhut Dapat Tugas Khusus Lagi dari Jokowi, Kini Harus Urus Kelangkaan Minyak Goreng
Baca juga: Pasokan Minyak Goreng Harus Terjaga, Pemerintah Cabut Larangan Ekspor CPO
Ia menilai ada masalah yang terjadi di dalam Kabinet Indonesia Maju. Karena banyak permasalahan tidak ditangani dengan baik oleh kementerian terkait, dan membutuhkan sosok menteri lain untuk memperbaikinya.
"Ada roda organisasi yang tidak berjalan dengan baik. Tentu harus ada evaluasi terkait kinerja menteri terkait," katanya.
Selain itu, dirinya memperhatikan Presiden Jokowi ini amat membebani kerja dari Luhut. Sebab setiap permasalahan besar yang muncul, selalu diserahkan kepada yang bersangkutan untuk menanganinya.
"Setelah sebelumnya digelari menteri segala urusan, bisa-bisa sekarang dianggap Menko Minyak Goreng, saking mendesaknya masalah minyak goreng ini untuk ditangani, karena sudah berlarut-larut hampir setengah tahun tanpa ada solusi yang memadai," katanya.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi menunjuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan untuk mengurus kelangkaan minyak goreng di Indonesia.
Hal ini dikatakan Luhut saat membuka acara Perayaan Puncak Dies Natalis ke-60 Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) pada Sabtu (21/5/2022).
"Tiba-tiba Presiden (Jokowi) memerintahkan saya untuk mengurus minyak goreng. Jadi sejak tiga hari lalu, saya mulai menangani masalah kelangkaan minyak goreng," kata Luhut seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (23/5/2022).