Luar Negeri

Korban Tewas Penembakan Sekolah di Texas Bertambah Jadi 21 Orang, 18 di Antaranya Anak-anak

Senator negara bagian Texas, Roland Gutierrez mengatakan, korban tewas terdiri dari 18 anak-anak, dan tiga orang dewasa.

Editor: Faisal Zamzami

"Kapan atas nama Tuhan kita akan berdiri di lobi senjata?," ujarnya, dikutip dari The Guardian.

Baca juga: Pelaku Penembakan di Buffalo yang Tewaskan 10 Orang Kulit Hitam Rencanakan Serangan Sejak November

Baca juga: Pelaku Penembakan di Supermarket AS Sempat Lakukan Survei Sebelum Kejadian, Menyamar Jadi Tunawisma

"Mengapa kita rela hidup dengan pembantaian ini? Mengapa kita tidak terus membiarkan ini terjadi?," lanjutnya.

"Sudah waktunya untuk mengubah rasa sakit ini menjadi tindakan," ungkapnya.

"Untuk setiap orang tua, setiap warga negara ini. Kita harus menjelaskan kepada setiap pejabat terpilih di negara ini: inilah saatnya untuk bertindak."

"Sudah waktunya bagi mereka yang menghalangi atau menunda atau memblokir undang-undang senjata akal sehat – kami perlu memberi tahu Anda bahwa kami tidak akan melupakannya," tukasnya.

Obama: Sudah Terlalu Lama untuk Bertindak

Dalam sebuah cuitan, mantan Presiden Barack Obama menyesalkan kasus penembakan massal di sekolah dasar di Texas.

Dirinya beserta istrinya, Michelle Obama mengungkapkan rasa duka atas penembakan itu.

Tak hanya itu, Obama juga menyebut 'sudah lama lewat waktu untuk bertindak' atas kasus penembakan massal yang terjadi di negaranya.

Berikut isi cuitan Barack Obama di akun Twitter @BarackObama:


"Untuk setiap orang tua, setiap warga negara ini. Kita harus menjelaskan kepada setiap pejabat terpilih di negara ini: inilah saatnya untuk bertindak. Sudah waktunya bagi mereka yang menghalangi atau menunda atau memblokir undang-undang senjata akal sehat – kami perlu memberi tahu Anda bahwa kami tidak akan melupakannya.

Michelle dan saya berduka bersama keluarga di Uvalde, yang mengalami rasa sakit yang seharusnya tidak ditanggung oleh siapa pun.

Kami juga marah pada mereka. Hampir sepuluh tahun setelah Sandy Hook—dan sepuluh hari setelah Buffalo—negara kita dilumpuhkan, bukan oleh ketakutan, tetapi oleh lobi senjata dan sebuah partai politik yang tidak menunjukkan kesediaan untuk bertindak dengan cara apa pun yang dapat membantu mencegah tragedi ini.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved