Konflik Rusia vs Ukraina

Kanamat Botashev Jenderal Rusia Tewas di Ukraina, Pesawatnya Ditembak Rudal Stinger

Mayor Jenderal Kanamat Botashev (63), dilaporkan menjadi salah satu perwira tinggi militer Rusia yang tewas dalam perang di Ukraina.

Editor: Faisal Zamzami
UKRAINIAN MILITARY CENTER via NEW YORK POST
Salah satu perwira tinggi militer Rusia, Mayor Jenderal Kanamat Botashev, dilaporkan tewas oleh rudal Stinger saat terbang di atas wilayah Luhansk di Ukraina. 

SERAMBINEWS.COM, KYIV – Seorang jenderal Rusia dilaporkan tewas dalam perang di Ukraina karena serangan rudal.

Mayor Jenderal Kanamat Botashev (63), dilaporkan menjadi salah satu perwira tinggi militer Rusia yang tewas dalam perang di Ukraina.

BBC Rusia melaporkan, Botashev tewas ketika pesawat yang diterbangkannya, Su-25, terkena rudal Stinger saat mengudara atas wilayah Luhansk.

BBC Rusia menambahkan bahwa Botashev sebelumnya telah pensiun dan tidak menerbangkan pesawat dalam satu dekade.

Tidak jelas mengapa dia kembali ke kokpit Su-25 meski telah pensiun, sebagaimana dilansir New York Times, Selasa (24/5/2022).

Di sisi lain, pejabat Ukraina mengumumkan penembakan pesawat Su-25 tersebut bersama dengan foto puing-puingnya.

Seorang pilot Rusia mengatakan kepada BBC Rusia bahwa Botashev merasa berkewajiban untuk mengangkat senjata melawan Ukraina.

Pilot tersebut menambahkan kepada BBC Rusia bahwa kembalinya Botashev ke kokpit pesawat menunjukkan bahwa Rusia kekurangan pilot yang memenuhi syarat.

Selain Botashev, New York Times melaporkan ada lebih dari selusin jenderal Rusia yang terbunuh di palagan perang Ukraina.

Selain itu, lebih dari 40 kolonel diyakini tewas dalam konflik yang semakin berdarah di Ukraina.

Pejabat Rusia belum mengonfirmasi atau mengomentari kematian Botashev yang dilaporkan.

Baca juga: VIDEO Putin Kunjungi Tentara Rusia yang Terluka dalam Operasi Militer Khusus di Ukraina

Baca juga: VIDEO - Rudal Rusia Hancurkan Pusat Komando Wilayah Vrubovka 300 Tentara Ukraina Gugur

200 Mayat Membusuk Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Mariupol

Pihak berwenang Ukraina melaporkan temuan 200 mayat di dalam ruang bawah tanah di Mariupol, kata pihak berwenang setempat.

Para pekerja yang menggali puing-puing sebuah gedung apartemen dan mendapati penemuan suram, dengan jumlah korban yang ditemukan menjadikannya salah satu serangan perang paling mematikan.

Seorang penasihat Wali Kota wilayah itu, Petro Adryushchenko mengatakan mayat-mayat itu membusuk, dan membuat "bau busuk" menutupi daerah sekitarnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved