Berita Luar Negeri

Kasus Cacar Monyet Ditemukan di Australia, Ini Gejalanya Menurut WHO

Kasus cacar monyet semakin dekat dengan Indonesia. Kini, kasus monkeypox ini sudah ditemukan di Australia

Editor: Muhammad Hadi
(courtesy: FB/Dieudonne Assanah)
Cacar monyet merebak di Bakouma di bagian timur Afrika Tengah 

Kasus cacar monyet telah diidentifikasi di beberapa negara non-endemik dalam beberapa pekan terakhir, termasuk Inggris, Italia, Portugal, Spanyol, Kanada, dan Amerika Serikat.

Cacar monyet, yang sebagian besar terjadi di Afrika barat dan tengah, adalah virus langka yang mirip dengan cacar manusia, meskipun lebih ringan

SERAMBINEWS.COM - Kasus cacar monyet semakin dekat dengan Indonesia. Kini, kasus monkeypox ini sudah ditemukan di Australia.

Pada 20 Mei 2022 lalu, Australia melaporkan kasus cacar monyet pertamanya pada seorang pelancong yang baru saja kembali dari Inggris.

Sementara ini, kemungkinan kasus infeksi diidentifikasi dengan pengujian yang dilakukan untuk memastikannya.

 Melansir Reuters, departemen kesehatan negara bagian Victoria mengumumkan, seorang pria berusia 30-an yang tiba di Melbourne pada hari Senin mengidap virus tersebut.

Baca juga: Gejala Virus Cacar Monyet yang Cemaskan Dunia, Ini 12 Negara Sudah Lapor ke WHO

Sementara itu, kemungkinan kasus cacar monyet diidentifikasi di Sydney pada seorang pria berusia 40-an yang baru-baru ini melakukan perjalanan ke Eropa.

Kedua pria tersebut menderita penyakit ringan setelah tiba kembali di Australia dengan gejala yang secara klinis sesuai dengan cacar monyet, kata pejabat kesehatan.

"Hanya untuk meyakinkan masyarakat, ini bukan mekanisme penyebaran yang sama seperti COVID atau flu, di mana penyebarannya lebih cepat," kata Kepala Petugas Kesehatan negara bagian New South Wales Kerry Chant kepada wartawan.

Kasus cacar monyet telah diidentifikasi di beberapa negara non-endemik dalam beberapa pekan terakhir, termasuk Inggris, Italia, Portugal, Spanyol, Kanada, dan Amerika Serikat.

Baca juga: Airlangga Hartarto: Buya Syafii Bukan Hanya Negawaran, Tapi Bapak Bagi Generasi Penerus Bangsa

Cacar monyet, yang sebagian besar terjadi di Afrika barat dan tengah, adalah virus langka yang mirip dengan cacar manusia, meskipun lebih ringan.

Kasus ini pertama kali dilaporkan di Republik Demokratik Kongo pada 1970-an. Kasus di Afrika Barat telah meningkat dalam beberapa dekade terakhir.

Adapun Gejalanya meliputi: 

Demam

Sakit kepala

Ruam kulit mulai dari wajah dan menyebar ke seluruh tubuh

Orang dapat tertular cacar monyet melalui kontak yang sangat dekat dengan mereka yang terinfeksi virus.

Pejabat kesehatan Australia telah mengambil langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan mengelola kasus cacar monyet termasuk peringatan klinis ke dokter dan rumah sakit, kata Chant.

Baca juga: Kakanwil Kemenag Aceh Lantik Pembantu Petugas Penyelenggara Ibadah Haji

Menurut WHO, cacar monyet menular dari satu orang ke orang lain melalui:

Kontak dekat dengan lesi

Cairan tubuh

Tetesan pernapasan

Bahan yang terkontaminasi seperti tempat tidur. 

Baca juga: WHO Sebut Vaksinasi Cacar Monyet Secara Massal di Luar Afrika Belum Dibutuhkan

Adapun gejalanya cacar monyet menurut WHO, meliputi:

Ruam

Sakit kepala

Demam

Nyeri otot dan tubuh

Pembengkakan kelenjar getah bening

Nyeri punggung

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Semakin Dekat dengan Indonesia, Cacar Monyet Masuk Australia, Kenali Gejalanya!

Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved