Berita Banda Aceh
Rumah Layak Huni untuk 2 Yatim, Program Bedah Rumah Aminullah
Sebuah rumah permanen diserahkan oleh Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman untuk dua anak yatim di Lampulo, Banda Aceh
BANDA ACEH - Sebuah rumah permanen diserahkan oleh Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman untuk dua anak yatim di Lampulo, Banda Aceh, Rabu (25/5/2022).
Rasyidin (10) dan adiknya Zaki (10), hanya diam mematung saat selubung rumah barunya dibuka oleh Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman.
Mata kedua bocah yatim itu nanar menahan haru.
Rumah impian yang dinanti selama tujuh tahun, kini terwujud.
Sang ibunda, Resania, pun tak mampu menahan isak saat Wali Kota Aminullah menyerahkan kunci rumah kepadanya.
“Alhamdulillah hari ini kami serahkan rumah yang layak huni kepada ibu dan dua anak yatim ini,” kata Aminullah.
Rumah baru bagi janda yang sehari-hari bekerja di sentra pengolahan eungkot keumamah di desanya itu, berbeda 180 derajat dengan kondisi awal.
Dari berkonstruksi kayu seadanya dan hanya memiliki satu kamar untuk seluruh penghuni, menjadi rumah tipe 50 yang representatif.
Bukan hanya bangunan baru, lewat program bedah rumah yang digagas Aminullah, segala perabotan, peralatan, dan perlengkapan rumah tangga di dalamnya juga telah disediakan.
Mulai dari gorden, ambal dan meja tamu, tempat/kasur tidur, lemari pakaian, hingga meja makan.
Baca juga: Aminullah: Bila Zona Hijau, Zikir Kembali Kita Gelar di Pendopo Wali Kota
Baca juga: Wali Kota Buka Musrenbang RKPD 2023, Aminullah Harapkan Dukungan Provinsi Majukan Ibukota
Rumah Resania merupakan salah satu rumah duafa “dibedah” dengan dukungan dana CSR Bank Aceh Syariah.
“Sebenarnya saya hanya menjembatani antara Ibu Resania dan Bank Aceh Syariah.
Terima kasih kepada Bank Aceh yang tak pernah berhenti memberikan perhatian untuk warga kota yang membutuhkan,” ujar Wali Kota.
Dikatakan Aminullah, saat meninjau rumah tersebut pada 11 Mei lalu bersama pihak Bank Aceh Syariah, dirinya terenyuh mendengar cerita bahwa kedua anak yatim (Rasyidin dan Zaki) seringkali menanyakan kepada ibunya, kapan rumah mereka diperbaiki sehingga menjadi lebih layak.
Di samping kondisi rumah lama sangat memprihatin, ditambah kondisi perekonomian yang sulit, Aminullah merasa berdosa jika tidak membantu kedua bocah yang menjadi yatim sejak tujuh tahun lalu itu.