Berita Bireuen
Hasil Lab BVet Medan, 17 Ekor Ternak Bireuen Positif Terkena PMK
Hasil pemeriksaan sampel darah dari 17 ekor ternak yang sakit di laboratorium Balai Besar Veteriner (Bvet) Medan dinyatakan positif terkena PMK
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Perkiraan atau dugaan ternak umumnya sapi di Bireuen yang sakit sejak Minggu pertama Mei 2022 mengalami gejala Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terjawab sudah.
Hasil pemeriksaan terhadap sampel darah dari 17 ekor ternak yang sakit di laboratorium Balai Besar Veteriner (Bvet) Medan dinyatakan positif terkena PMK.
Kepastian 17 ekor ternak terkena wabah PMK disampaikan Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan, Bireuen, drh Liza Rozana melalui Kabid Keswan, Kesmavet, Pengolahan dan Pemasaran kepada Serambinews.com,
Sabtu (28/05/2022).
Dijelaskan, tim dari Balai Besar Veteriner Medan mengambil sampel pada minggu kedua Mei lalu.
Baca juga: Antasipasi Wabah PMK, Polsek Banda Sakti Turunkan Bhabinkamtibmas Indentifikasi Hewan
Sampel darah dari ternak yang sakit diperiksa dan hasilnya disampaikan, Jumat (27/05/2022).
Seluruh sampel diperiksa hasilnya sebanyak 17 ekor sapi di Bireuen terkena wabah PMK.
Ditambahkan, dengan hasil tersebut sudah disampaikan kepada petugas keswan di Bireuen agar meneruskan kepada peternak sebagai langkah antisipasi pencegahan dan penyebaran PMK di Bireuen.
Pemkab Bireuen bersama dinas dan tim lainnya termasuk unsur Polres Bireuen, jajaran Kodim 0111/Bireuen sejak beberapa waktu lalu sudah mengadakan pertemuan membahas langkah antisipasi.
Langkah yang sudah dilakukan mulai dari penutupan pasar hewan, melarang membawa ternak dari Bireuen ke luar daerah dan juga melarang ternak luar masuk ke Bireuen.
Membentuk posko pencegahan PMK, delapan Puskeswan (klinik) hewan menjadi pos penanganan PMK.
Baca juga: Selain CPNS, Ratusan PPPK Guru & Puluhan PPPK Non Guru Juga Mengundurkan Diri,Ini Daftar Instansinya
Selain itu, tim gabungan juga sudah mendatangi sejumlah lokasi peternakan di Bireuen untuk memastikan
peran peternak dalam mencegah virus PMK.
Petugas keswan dari depan Puskeswan kata Safrizal terus melakukan pemantauan dan pendataan sekaligus mengobati ternak yang sakit dengan memberi vitamin dan antibiotik serta penyemprotan desinfektan di
sekitar kandang ternak.
Para peternak diharapkan untuk tidak melepas ternak dan terus memantau kondisi ternak masing-masing, bila ada yang sakit segera laporkan ke petugas keswan.
Safrizal menyebutkan, jumlah ternak yang sakit bergejala PMK di Bireuen terus bertambah sudah mencapai 816 ekor sapi yang sakit, dari jumlah tersebut 97 ekor sudah sembuh, lima ekor terpaksa dipotong paksa dan dua ekor ternak mati.
Baca juga: TNI Gadungan Tidur di Rumah Pacar dan Pergi ke Warung, Gugup Saat Ditanya Warga Dimana Berdinas
Ditambahkan, walaupun ternak sudah dinyatakan positif PMK, peternak dan masyarakat tidak perlu panik karena ternak yang sakit bisa dikonsumsi seperti biasa.
Ditambahkan, lembu yang positif terkena PMK aman dikonsumsi dan tidak menular kepada manusia.
Masyarakat, peternak dan siapa tidak perlu khawatir ternak yang sakit dan bergejala PMK aman untuk dikonsumsi dan tidak perlu resah serta tidak akan menular kepada manusia.
"Perlu kami sampaikan kepada masyarakat yang bahwa Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tidak menular ke manusia, daging sapi yang tertular PMK bisa di konsumsi " ujar Safrizal SP.(*)
Baca juga: Bintang Sepak Bola Dunia ke Indonesia, Ketika Mesut Ozil jadi Sasaran Foto Jamaah Shalat Jumat