Pria Beristri Lakukan Hubungan Sejenis dengan Pemuda, Sempat Direkam Warga Hingga Akhirnya Digerebek
Sekretaris RW setempat yang turut menggerebek pasangan sesama jenis ini mengatakan, AM memiliki istri dan empat orang anak.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Mursal Ismail
Penggerebekan itu dilakukan usai seorang bocah memergoki keduanya sedang melakukan hubungan terlarang.
SERAMBINEWS.COM, CIANJUR – Warga Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mendadak dibuat geger dengan pendatang baru.
Bagaimana tidak, mereka berhasil mengamankan pasangan sesama jenis laki-laki di dalam kontrakan.
Penggerebekan itu dilakukan usai seorang bocah memergoki keduanya sedang melakukan hubungan terlarang.
Melihat hal itu, bocah tersebut kemudian melaporkan kepada orangtuanya.
Baca juga: Pembunuhan Sadis Penjual Rujak di Pidie Diungkap, Pelaku Ditangkap Saat Kabur, Motifnya Sakit Hati
Baca juga: Pasangan Gay di Banjarnegara Jadi Tersangka, Buat Video Mesum Sejenis, Dijual Rp 150 Ribu per Link
Barulah orangtua bocah tersebut melaporkan kepada warga dan aparat desa, yang kemudian dilakukan pengintaian.
Dilansir dari TribunJabar.id, pasangan sesama jenis berinisial AM (41) dan N (23) digerebek warga karena melakukan hubungan terlarang di kontrakannya.
Keduanya nyaris babak belur dihakimi warga yang geram atas tingkah laku menyimpang.
Aksi anarkistis warga berhasil diredam oleh Ketua RW dan perwakilan Karang Taruna setempat.
Ketua RW mengatakan kejadian bermula ketika AM dan N kepergok seorang bocah yang tinggal tak jauh dari kontrakan.
Bocah tersebut melihat aksi tak senonoh keduanya yang sedang indehoy.
"Jadi orangtua anak itu, kan ngontraknya di atas kontrakan si AM dan melihat perbuatan mereka," katanya, Jumat (27/5/2022).
Baca juga: Heboh Video Asusila Pasangan Sejenis di Banjarnegara, Pemeran dan Pembuat Video Ditangkap
Warga menyebut penggerebekan itu dilakukan pada hari Minggu (22/5/2022), namun kabar tersebut baru heboh dalam dua hari ini.
Kronologisnya setelah seorang bocah tersebut memergoki pasangan sesama jenis ini, ia melapor kepada orangtuanya.
Orangtua si bocah kemudian sempat merekam dan melaporkan ke pihak RW dan Karang Taruna.