Berita Subulussalam

Kawanan Gajah Liar Masih Berkeliaran di Kebun Warga, Gubuk dan Tanaman Kelapa Sawit Jadi Sasaran

Kawanan gajah liar itu meresahkan masyarakat lantaran memangsa tanaman kelapa sawit termasuk merusak gubuk pekerja.

Penulis: Khalidin | Editor: Taufik Hidayat
Foto Kiriman Warga
TANAMAN Kelapa Sawit milik warga bernama Rasumin Pohan di Desa Bawan, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam porak poranda dimangsa gajah liar. Foto direkam, Minggu (29/5/2022) 

Informasi masuknya harimau dan kawanan gajah liar disampaikan karyawan yang bekerja di kebun Rasumin.

Menurut Rasumin, gajah liar mulai masuk ke areal kebun kelapa sawitnya, Selasa (24/5/2022) tadi malam.

Para pekerja bisa melihat sacara kasat mata kawanan gajah liar tersebut namun takut mengusir demi menghindari hal tak diinginkan.

Berdasarkan laporan pekerja jumlah kawanan gajah liar yang masuk ke kebun Rasumin ditaksir ada sebanyak lima hingga enam ekor. Dari keenam ekor ada dua ditaksir masih anakan.

“Kalau harimau memang tidak sempat dilihat secara fisik, tapi gajah ada dilihat pekerja saya. Ada sekitar enam ekor lah laporannya yang masuk,” terang Rasumin

Rasumin menjelaskan jika kawanan gajah liar dan harimau masuk ke kebunnya dan dijadikan pula lintasan. Di kebun Rasumin terdapat kali yang disukai gajah untuk mandi.

Namun, kata Rasumin, hewan berbelalai panjang ini bukan sekadar melintas dan mandi melainkan ikut memangsa tanaman kelapa sawit di sana.

Diperkirakan ada 200an  batang tanaman kelapa sawit milik Rasumin musnah digasak binatang bertelinga lebar itu.

Sayangnya lagi, tanaman kelapa sawit yang dimangsa sudah berbuah pasir alias mulai berproduksi. Lantaran itu, Rasumin mengalami kerugian besar.

Selain gajah, sejumlah pekerja kebun di Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam melaporkan kemunculan harimau (Panthera tigris sumatrae) dalam dua hari terakhir.

Hal itu disampaikan Rasumin Pohan, salah seorang pemilik kebun di Kecamatan Sultan Daulat kepada Serambinews.com, Rabu (25/5/2022).

Rasumin mengaku mendapat laporan dari karyawan di kebunnya soal kemunculan harimau sumatera dalam dua hari terakhir ini.

Menurut Rasumin, dugaan kemuculan harimau itu berdasarkan temuan tanda cakaran pada jeriken pekerja yang diletakkan di depan pondok mereka.

Jeriken tersebut memang sengaja diletakkan tepat di depan pondok mereka sebagai cara untuk mengetahui apakah ada harimau masuk ke areal kebun.(*)

Baca juga: BKSDA Turun ke Subulussalam, Cek Laporan Kemunculan Harimau Sumatera dan Gajah di Kebun Warga

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved