Berita Bener Meriah
Puting Beliung Terjang Bener Meriah dan Galus, Puluhan Bangunan Rusak Termasuk Atap Masjid
Akibat cuaca buruk tersebut, puluhan bangunan seperti rumah, kios, dan balai pengajian, serta tenda resepsi pernikahan dan atap masjid rusak
* Angin Kencang Landa Sejumlah Daerah
REDELONG - Angin puting beliung kembali menerjang Bener Meriah dan Gayo Lues (Galus) pada Sabtu (28/5/2022).
Sementara itu, beberapa kabupaten/lain di Aceh seperti Langsa, Aceh Besar, Sabang, dan Aceh Jaya, pada hari yang sama diguyur hujan deras disertai angin kencang.
Akibat cuaca buruk tersebut, puluhan bangunan seperti rumah, kios, dan balai pengajian, serta tenda resepsi pernikahan dan atap masjid rusak.
Angin kencang juga mengakibatkan sejumlah pohon tumbang dan tiang listrik patah.
Di Bener Meriah, puting beliung yang menerjang empat kecamatan yaitu Bukit, Bandar, Wih Pesam, dan Kecamatan Syiah Utama terjadi pada Sabtu (28/5/2022) sore.
“Sejauh ini yang sudah terdata ada 11 rumah di empat kecamatan itu yang rusak akibat diterjang angin puting beliung,” ujar Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bener Meriah, Safriadi, kepada Serambi, Sabtu (28/5/2022) malam.
Selain itu, sebutnya, satu tempat ibadah dan satu puskesmas pembantu (pustu) rusak serta satu mobil tertimpa atap.
“Rata-rata rumah tersebut rusak di bagian atapnya,” ujar Safriadi seraya menyatakan itu masih data awal dan informasi yang diterima pihaknya masih ada rumah lain yang rusak akibat bencana tersebut.
“Kita terus mendata rumah-rumah dan bangunan lain yang rusak akibat terjangan puting beliung.
Kalau ada perkembangan baru nanti akan kita sampaikan kembali,” janjinya.
Baca juga: Rumah Warga Aceh Tamiang Rusak Diterjang Puting Beliung
Baca juga: Puluhan Rumah Rusak Akibat Angin Puting Beliung di Bima NTB, Pohon-pohon juga Tumbang
Safriadi menambahkan, massa panik untuk korban belum disalurkan karena pihaknya masih mendata semua rumah warga yang rusak.
“Bantuan masa panik rencananya akan kita salurkan pada hari Senin lusa,” tutup Kalak BPBD Bener Meriah.
Sementara itu, puting beliung yang menerjang Gayo Lues (Galus) pada Sabtu (28/5/2022) sekitar pukul 14.00 WIB mengakibatkan dua rumah di Desa Uring, Kecamatan Pining, rusak.
Atap dan dinding rumah bekonstruksi kayu tersebut diterbangkan angin hingga jatuh ke tanah.
Dari dua rumah itu, satu di antaranya milik Kaidir (32) mengalami rusak parah.
Sedangkan satu rumah lainnya rusak ringan dan sudah diperbaiki oleh pemiliknya.
"Rumah yang rusak ringan sudah diperbaiki oleh korban sendiri bersama warga lain.
Sementara rumah yang rusak parah, pemiliknya untuk sementara harus mengungsi ke rumah keluarganya," ujar Camat Pining, Win Zulfian, kepada Serambi, kemarin.
Langsa
Hujan dan angin kencang yang terjadi di wilayah Langsa dan sekitarnya pada Sabtu (28/5/2022) pukul 16.00 WIB, menyebabkan belasan rumah, satu balai pengajian, satu kios, dan atap masjid rusak.
Bencana alam juga juga mengakibatkan sejumlah pohon tumbang dan merobohkan tenda (teratak) acara resepsi pernikahan pada salah satu rumah di kota itu.
Data yang dihimpun Serambi, pohon tumbang terjadi di sekitar Koramil Kota, Gampong Blang, Kecamatan Langsa Kota, dan di Jalan TM Bahrum, Gampong PB Beuramo, Kecamatan Langsa Baro.
Selain itu, satu batang pohon besar tumbang hingga merusak balai pengajian di Dayah Sirajul Huda, Gampong Seuriget, Kecamatan Langsa Baro.
Hujan lebat dan angin kencang yang menerjang Langsa kemarin juga merobohkan tenda (teratak) acara resepsi pernikahan pada salah satu rumah di Lorong Satria, Gampong Birem Puntong, Kecamatan Langsa Baro.
Beruntung, saat angin mulai menggoyahkan tenda itu, pengantin maupun tamu undangan bergegas keluar dari tenda itu dan mencari tempat lebih aman.
Sehingga, ketika tenda besi tersebut ambruk rata dengan tanah, tidak ada warga yang menjadi korban.
Cuaca ekstrem itu juga merusak atap seng masjid di KompleksPerumahan Meuligoe, Gampong Paya Bujok Seuleumak, Kecamatan Langsa Barat.
Kepala Dusun Bukit Gampong Paya Bujok Seuleumak, Budiman, kepada Serambi, kemarin, mengatakan, beberapa menit setelah turun hujan deras yang disertai angin kencang, atap seng masjid di kompleks perumahan itu copot di bagian depannya bersama rangka besinya kemudian jatuh ke tanah di sekitar masjid.
Menurutnya, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
Sebab, tambah Budiman, saat angin kencang menerjang, warga kompleks tersebut baru bersiap-siap untuk shalat.
"Menurut keterangan warga di sekitar itu, saat angin kencang menerjang tiba-tiba atap seng masjid bagian depannya copot dan jatuh ke tanah.
Saat itu, tida ada warga di sana," tutupnya.
Dua orang luka
Di Langsa, hujan lebat disertai angin kencang juga merobohkan beton tombak layar dan rangka atap lantai 2 salah satu rumah di Komplek Perumahan Center House, BTN Asamera, Gampong Matang Seulimeng, Kecamatan Langsa Barat.
Beton dan rangka tersebut kemudian menimpa dan merusak rumah di sampingnya milik Dani dan dr Dura Sabrina.
Akibatnya, Dura Sabrina mengalami luka serius di kepala hingga harus mendapat beberapa jahitan dan tangannya patah.
Sementara suaminya Dani mengalami luka ringan.
Aceh Besar
Hujan deras disertai angin kencang juga menerjang Aceh Besar pada Sabtu (28/5/2022).
Akibatnya, dua rumah di Gampong Ateuk Lam Ura, Kecamatan Simpang Tiga, Aceh Besar, tertimpa pohon yang tumbang.
Pohon tumbang itu sekitar pukul 13.26 WIB.
Rumah permanen yang rusak itu masing-masing milik Ibrahim (64) yang dihuni bersama empat orang lainnya dan milik ibu rumah tangga bernama Tuti Salami (30).
Kalak BPBD Aceh Besar, Ridwan Jamil SSos MSi, melalui Petugas Pusdalops-PB, Iqbal, mengatakan, tak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
"Rumah Pak Ibrahim rusak berat, sementara rumah ibu Tuti tergolong rusak ringan," ungkap Iqbal.
Menurut keterangan pemilik rumah, tambah Iqbal, sebelum kejadian mereka berada di dalam rumah.
Namun, pada saat kejadian semuanya berhasil keluar untuk menyelamatkan diri.
Aceh Jaya
Di Aceh Jaya, hujan lebat disertai angin kencang pada sore kemarin menyebabkan sejumlah pohon tumbang dan empat tiang listrik patah akibat tertimpa pohon yang tumbang tersebut.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Aceh Jaya, Fajri, yang dihubungi tadi malam, menjelaskan, satu kedai milik warga Desa Babah Ie, Kecamatan Sampoiniet, juga rusak akibat tertimpa pohon tumbang.
Selain itu, satu warung kuliner di Desa Lhok Buya, Ujong Pusong, Kecamatan Setia Bakti, juga rusak akibat ditimpa pohon tumbang.
"Tiang listrik yang tumbang berada di kawasan Gunung Keumala.
Akibatnya, arus listrik si sebagian wilayah itu padam," tandasnya.
Sabang
Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Kota Sabang pada Sabtu (28/5/2022) pagi mengakibatkan rumah milik Al Gadri (37), warga Gampong Ujong Sekundor, Kecamatan Sukakarya, rusak tertimpa pohon yang tumbang.
"Pohon itu tumbang karena hujan deras yang disertai angin kencang," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sabang, Budiman MSi, saat dikonfirmasi Serambi, kemarin.
Budiman menyebutkan, tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Menurutnya, petugas BPBD Sabang bersama masyarakat bergotong royong memotong pohon tumbang yang menghalangi arus lalu lintas tersebut.
"Alhamdulillah, pembersihan pohon yang tumbang itu sudah selesai kita lakukan.
Kami mengimbau masyarakat selalu waspada saat terjadi hujan disertai angin kencang," tutup Budiman.
BMKG Minta Masyarakat Hati-hati
Kasi Data dan Informasi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Zakaria Ahmad, mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap gusty yaitu angin kencang berdurasi singkat antara 3-7 menit.
“Tadi (kemarin-red) ada angin kencang sebelum hujan.
Angin itu disebut dengan angin gusty.
Artinya, angin kencang tiba-tiba dan durasinya tidak begitu lama antara tiga sampai tujuh menit.
Itu terpantau di Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda, itu arah angin barat daya dengan kecepatan 58 kilometer per jam,” jelas Zakaria.
Menurut Zakaria, pihaknya melihat hal itu terjadi karena masih ada perubahan atmosfer yang mengakibatkan untuk Aceh dalam 2-3 hari ke depan masih ada potensi hujan.
Kondisi itu berpeluang juga untuk terjadi angin kencang.
“Gusty diakibatkan oleh awan-awan yang tumbuh dan itu adalah awan-awan kumulonimbus,” sebutnya.
Kepada masyarakat yang di daratan, Zakaria minta untuk berhati-hati ketika terjadi angin seperti itu.
“Sebaiknya jangan beraktivitas di luar rumah atau luar gedung, serta jangan memarkirkan kendaraan di bawah pohon atau baliho karena ini juga sangat berbahaya,” saran dia.
Untuk masyarakat nelayan, ia juga mengimbau untuk tetap mewaspadai cuaca ekstrem tersebut.
Termasuk untuk kapal penyeberangan atau kapal pencari ikan karena angin ini dapat meningkatkan tinggi gelombang dan cuaca buruk.
Gelombang tinggi Zakaria juga mengimbau masyarakat waspada terhadap gelombang tinggi di Perairan Aceh.
Pada Sabtu (28/5/2022), tinggi gelombang di perairan utara Sabang 1,25- 4 meter.
Selat Malaka bagian utara 2,50- 4 meter, perairan Sabang-Banda Aceh 0,01-2,50 meter, perairan Lhokseumawe 0,01- 2,50 meter, perairan Barat Aceh 1,25- 4 meter.
Kemudian, perairan Meulaboh- Kepulauan Sinabang 0,01- 2,50 meter, dan Samudera Hindia Barat Aceh 2,50- 4 meter.
"Bila tinggi gelombang 2,5 sampai 4 meter dikategorikan tinggi.
Kemudian 4 sampai 6 meter dikategorikan sangat tinggi.
Sementara gelombang 1,25 sampai 2,5 meter tinggi dikategorikan sedang, dan 0,5 hingga 1,25 meter dikategorikan rendah," rincinya.
"Waspadai potensi gelombang tinggi yang dapat mencapai ketinggian 4 meter atau lebih di wilayah perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, Selat Malaka bagian utara Samudera Hindia Barat Aceh dan sekitarnya," sambung Zakaria.
Ia juga menyampaikan terkait peringatan dini cuaca di Aceh yang masih berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang yaitu di Aceh Besar (Lhoong, Lhoknga, Darul Imarah, Peukan Bada, Kota Cot Glie, Simpang Tiga, Darul Kamal, Leupung).
Aceh Jaya (Sampoiniet, Jaya, Indra Jaya, Darul Hikmah).
Banda Aceh (Kuta Alam, Syiah Kuala, dan sekitarnya) dan dapat meluas ke wilayah Aceh Selatan (Bakongan, Kluet Selatan, Trumon, Kluet Timur, Bakongan Timur, Trumon Timur, Kota Bahagia, Trumon Tengah).
Aceh Tenggara (Lawe Sigala-gala, Bambel, Babul Makmur, Semadam, Babul Rahmah, Tanoh Alas, Leuser).
Aceh Timur (Birem Bayeun, Serbajadi, Peureulak, Rantau Selamat, Peureulak Timur, Sungai Raya, Simpang Jernih).
Kabupaten Aceh Barat (Sungai Mas, Woyla Barat).
Aceh Besar (Indrapuri, Seulimeum, Montasik, Sukamakmur, Mesjid Raya, Ingin Jaya, Kuta Baro, Darussalam, Pulo Aceh, Lembah Seulawah, Kota Jantho, Kuta Malaka, Baitussalam, Krueng Barona Jaya, Blang Bintang).
Kabupaten Pidie (Geumpang, Mila, Muara Tiga, Padang Tiji, Tangse, Tiro/truseb, Keumala, Mane, Titeue).
Kabupaten Simeulue (Teupah Barat, Simeulue Timur, Teupah Selatan, Teupah Tengah).
Kabupaten Aceh Singkil (Pulau Banyak Barat).
Gayo Lues (Pining).
Aceh Jaya (Teunom, Krueng Sabee, Setia Bhakti, Panga, Pasie Raya).
Aceh Tamiang (Manyak Payed, Bendahara, Karang Baru, Seruway, Kejuruan Muda, Tamiang Hulu, Rantau, Banda Mulia, Bandar Pusaka, Tenggulun, Sekerak).
Banda Aceh (Baiturrahman, Meuraxa, Lueng Bata, Kuta Raja, Banda Raya, Jaya Baru, Ulee Kareng).
Kota Sabang (Sukakarya, Sukajaya).
Kota Langsa (Langsa Timur, Langsa Barat, Langsa Baro).
Kota Subulussalam (Rundeng, Sultan Daulat, dan sekitarnya).
BMKG Stasiun Meteorologi Cot Ba’u Maimun Saleh juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai angin kencang di wilayah Kota Sabang, Sabtu (28/5/2022).
Kepala BMKG Maimun Saleh Sabang, Teguh Suprapto, kepada Serambi, kemarin, menjelaskan, di wilayah Sabang dan sekitarnya masih berpotensi terjadi angin kencang dengan kecepatan maksimum lebih dari 70Km/jam disertai hujan dengan intensitas ringan.
Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga Rabu, 1 Juni 2022.
Menguatnya angin baratan yang berasal dari samudera hindia sebelah barat Aceh disertai menghangatnya suhu muka laut menyebabkan terjadinya angin kencang disertai hujan dengan intesitas ringan.
Hal ini mengakibatkan kenaikan tinggi gelombang di perairan Sabang dan sekitarnya hingga mencapai lebih dari 3,5 meter.
Untuk perairan barat dan utara Sabang, gelombang laut dapat mencapai lebih dari 4 meter.
Teguh mengimbau masyarakat Sabang agar waspada terhadap pohon-pohon tinggi, tiang dan baliho yang berpotensi menyebabkan kecelakaan, serta tidak memacu kendaraan saat jalan basah.
Kepada nelayan dan kapal-kapal pelayaran agar lebih waspada dan tidak memaksakan diri ketika cuaca memburuk hingga kondisi kembali membaik, serta memperhatikan update informasi cuaca dan gelombang dari BMKG. (bud/c40/zb/mir/c52/ap/una)
Baca juga: Angin Puting Beliung Rusak 10 Rumah di Bener Meriah, Begini Kronologis Kejadian Hingga Dampaknya
Baca juga: Puluhan Rumah Rusak Diterjang Angin Puting Beliung, Genting Beterbangan dan Tembok Retak