Berita Bireuen

Ternak Sakit Mengarah Gejala PMK Mendekati 1000 Ekor di Bireuen

Semakin hari semakin banyak ternak khususnya lembu yang sakit mengarah kepada gejala Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Kadisnak dan Keswan Bireuen, drh Liza Rozana 

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Semakin hari semakin banyak ternak khususnya lembu yang sakit mengarah kepada gejala Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Data terbaru Senin (30/05/2022)  sudah mencapai 919 ekor atau mendekati 1000 ekor.

Sedangkan jumlah ternak yang sembuh dari gejala PMK 117 ekor.

Data semakin mengkhawatirkan terhadap penyebaran penyakit ternak di Bireuen disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Bireuen, drh Liza Rozana kepada Serambinews.com, Selasa (31/05/2022).

Disebutkan, sejak minggu pertama Mei hingga minggu ketiga Mei, Kecamatan Samalanga masih aman dari penyakit ternak, namun memasuki minggu terakhir terdata sebanyak  37 ekor ternak di Samalanga dilaporkan sakit bergejala PMK. 

Baca juga: 843 Ternak di Aceh Besar Terkena PMK dan LSD, Hari Ini Distan Lakukan Pengobatan Gratis di Kutabaro

“Sekarang tinggal kecamatan Peudada yang belum terdeteksi ternak sakit, sedangkan 16 kecamatan lainnya
terdapat ternak yang sakit,” ujarnya.

Dari 919 ekor ternak yang sakit, Jeunieb adalah paling banyak, yaitu mencapai  269 ekor, Juli (113),  Simpang Mamplam (95), Peusangan (56) dan Jangka (56).

Selanjutnya dari Jeumpa (54), Pandrah (52), Peusangan Selatan (44), Samalanga (37), Makmur (35), Gandapura (34), Peusangan Siblah Krueng (26), Kutablang (24), Kota Juang (11), Peulimbang (10) dan Kuala (3).

Sementara angka kesembuhan  tercatat 117 ekor yaitu di  Jeunieb (45), Juli (22), Simpang Mamplam (10),  Makmur (9), Peusangan Siblah Krueng (7), Gandapura, Peulimbang dan Jeumpa masing-masing enam ekor.

Jangka (3), Peusangan Selatan (2) dan Pandrah (1).

Kadisnak dan Keswan Bireuen mengatakan, dinas serta tim Keswan dari delapan Puskeswan (klinik) hewan terus melakukan upaya pencegahan penyebaran PMK.

Baca juga: Harga Emas Hari Ini Turun Lagi, Cek Harga Emas Per Gram Selasa (31/5/2022)

Langkah yang dilakukan dengan melakukan monitoring ke setiap wilayah kerja, mendata ternak yang sakit, membantu memberikan vitamin dan antibiotik serta penyekatan agar ternak yang sakit terus dipantau, ternak luar tidak dibenarkan masuk ke Bireuen dan ternak tidak boleh dilepas.

“Upaya yang dilakukan mulai dari sosialisasi, menjaga kebersihan kandang, menganjurkan agar ternak sakit diberi vitamin sehingga nafsu makan meningkat, memberikan obat antibiotik dan penyemprotan desinfektan,” ujarnya.

Baca juga: Ayam Mendadak Ribut, Ternyata Ular Sedang Mangsa Ternak Warga Aceh Singkil

Ditambahkan, seluruh Puskeswan sejak beberapa waktu lalu ditetapkan sebagai posko pencegahan PMK, petugas Puskeswan bersama tim terpadu selain menerima laporan dari warga juga melihat kondisi ternak yang sakit dan memastikan apakah bergejala PMK atau penyakit lainnya.

Penyakit gejala PMK sebagaimana disampaikan beberapa waktu lalu antara lain ternak mengalami demam tinggi, air liur keluar dalam jumlah banyak dan bagian kuku mengalami luka.

Apabila melihat ternak mengalami gejala demam dan banyak mengeluarkan air liur segera laporkan ke petugas untuk segera ditangani. (*)

Baca juga: Suami di Surabaya Tega Jual Istri di Facebook, Patok Harga Rp 500 Ribu dengan Tawaran Main Bertiga

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved