Airlangga Hartarto

Manfaatkan Integrasi Kartu Prakerja dan KUR, Airlangga Motivasi Mahasiswa UIR Ciptakan UMKM Baru

Airlangga Hartarto menegaskan pentingnya pengembangan UMKM sebagai salah satu critical engine bagi perekonomian nasional

Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Menko Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto 

SERAMBINEWS.COM, PEKANBARU - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan pentingnya pengembangan UMKM sebagai salah satu critical engine bagi perekonomian nasional.

Airlangga mengaku, pemerintah memberikan banyak insentif agar UMKM bisa maju atau memunculkan UMKM baru.

Airlangga menyebut, kini pemerintah sudah mengintegrasikan Program Kartu Prakerja dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk menjadi kunci munculnya UMKM baru yang bisa berdaya saing.

Dalam pidatonya di hadapan sivitas akademika Universitas Islam Riau (UIR) Pekanbaru beberapa waktu lalu, Airlangga menyemangati mahasiswa untuk memanfaatkan program integrasi Kartu Prakerja dan KUR agar muncul UMKM baru.

Baca juga: Tingkatkan Investasi Daerah, Menko Airlangga: Pemerintah Perluas Industri Melalui Pusat Ekonomi Baru

Ia menuturkan, peserta diharapkan dapat mengakses permodalan dan siap beriwurausaha setelah menerima pembekalan Program Kartu Prakerja.

Terlebih, pemerintah telah menambah skema KUR Super Mikro (di bawah Rp 10 juta) untuk pekerja terkena PHK dan ibu rumah tangga, serta melakukan kebijakan KUR khusus bagi korporatisasi baik petani maupun nelayan.

“Dari segi anggaran, pemerintah telah melakukan front loading berbagai kebijakan insentif fiskal dan perlindungan sosial di awal tahun ini sebagai keberpihakan dan dukungan terhadap UMKM,” tutur Menko Airlangga dalam keterangan, Selasa (31/5/2022).

Ketua Umum Partai Golkar ini membocorkan strategi agar UMKM bisa cepat berkembang tidak mulai dari nol lagi.

Yakni, dengan terus melakukan kajian-kajian dan perbaikan kebijakan UMKM yang telah ada di Indonesia.

Baca juga: Jerat Setrum Listrik Untuk Hama Babi Malah Gajah yang Mati, Tiga Orang Jadi Tersangka di Agara

Hal inilah yang juga dilakukan pemerintah saat ini sehingga membuat UMKM menjadi critical engine ekonomi nasional.

Terbukti, UMKM saat ini berkontribusi terhadap PDB Indonesia mencapai 61 persen dengan kemampuan penyerapan tenaga kerja mencapai 97 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional.

"Diharapkan juga, kontribusi UMKM terhadap ekspor non migas yang saat ini baru mencapai 16 persen dapat ditingkatkan,” tutur Menko Airlangga.

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini mengatakan, berbagai kebijakan UMKM guna memperkuat permodalan telah dilaksanakan mulai dari Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) hingga 1999.

Misalnya, Kredit Bimbingan Masyarakat (BIMAS), Kredit Usaha Tani (KUT), Kredit Investasi Kecil (KIK), Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP) dan Kredit Candak Kulak.

Baca juga: BREAKING NEWS - Perahu Nelayan Terbalik Dihantam Ombak, Ayah Tenggelam, Dua Anak Selamat

Setelah tahun 1999, kebijakan pembiayaan UMKM dilanjutkan dan dikembangkan melalui Pembiayaan Ultra Mikro (Umi), Pembiayaan Mikro, dan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved