Breaking News

Berita Aceh Barat

Wahyu, Anak Sopir dari Simeulue yang Terpilih Jadi Presiden Mahasiswa UTU Meulaboh, Ini Profilnya

Wahyu Nurdin terpilih sebagai Presiden Mahasiswa Universitas Teuku Umar atau Presma UTU periode 2022-2023.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Mursal Ismail
FOR SERAMBINEWS.COM
Profil Wahyu Nurdin, anak sopir dari Simeulue yang terpilih jadi Presma UTU periode 2022-2023 dengan prestasi dan segudang pengalaman organisasi. 

Wahyu Nurdin terpilih sebagai Presiden Mahasiswa Universitas Teuku Umar atau Presma UTU periode 2022-2023.

SERAMBINEWS.COM - Wahyu Nurdin terpilih sebagai Presiden Mahasiswa Universitas Teuku Umar atau Presma UTU periode 2022-2023.

Ia bersama pasangannya M Amsal Rustami sebagai nomor urut satu unggul dengan mengantongi 956 suara dalam Pemilihan Raya (Pemira) yang digelar di kampus setempat, Jumat (27/5/2022) lalu.

Rincian suara tersebut yakni dari Fakultas Ekonomi 133 suara, Fakultas Kesehatan Masyarakat 117 suara, Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan 209 suara.

Selanjutnya dari Fakultas Teknik 188 suara , Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 203 suara dan Fakultas Pertanian 106 suara.

Pasangan lain yakni Mullah Oges Cabucci dan Wahyu Hidayat Farib yang jadi nomor urut dua hanya meraih 553 suara dan terpaut selisih suara 403 dari pasangan tersebut.

Rinciannya yakni dari Fakultas Ekonomi 141 suara, Fakultas Kesehatan Masyarakat 45 suara, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan 30 suara.

Selanjutnya dari Fakultas Teknik 69 suara , Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 105 suara dan Fakultas Pertanian 106 suara.

Dari 1.567 pemilih, hanya 1.509 yang menggunakan hak suaranya dalam pemilihan tersebut.

Sementara total sebanyak 58 suara dinyatakan golongan putih (golput) alias absen, tak memberi suara.

Pelantikan presiden mahasiswa yang baru, periode 2022-2023 direncanakan bakal digelar pada Juli mendatang.

Baca juga: Kisah Kreatif Ridho, Anak Muda Aceh yang Merintis Usaha Jual Kopi Keliling Bermodalkan Mobil Tua

Anak Sopir dari Simeulue yang Jadi Presma UTU

Wahyu Nurdin diketahui sebagai anak seorang sopir yang berasal dari Simeulue.

Sosoknya boleh dibilang inspiratif dengan segudang prestasi dan pengalaman organisasi yang ia miliki.

Wahyu dibesarkan di Desa Air Pinang, Kecamatan Simeulue Timur, Kabupaten Simeulue.

Ayahnya bekerja sebagai sopir, sementara ibunya menjadi juru masak di RSUD Simeulue setelah sang ayah tak sanggup lagi bekerja di usianya yang sudah memasuki senja.

Dibesarkan sebagai anak seorang sopir, tak menghentikan langkah Wahyu untuk berkarya dan meraih mimpi-mimpinya. 

Baca juga: Daftar Negara dengan Penduduk Tercerdas di Dunia: Indonesia Nomor 134, Peringkat 1 Siapa?

Pria kelahiran 14 April 1999 ini menyelesaikan sekolahnya di SMKN 3 Sinabang, Simeulue Timur.

Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, UTU.

Keterbatasan tak menghentikan langkahnya.

Selama perjalanan di kampus, Wahyu sempat dinobatkan sebagai Wira Muda Aceh dalam Lomba Business Plan Aceh Berdikari tahun 2020.

Ia juga pernah mengikuti Kompetisi Debat Mahasiswa Perikanan di Institut Pertanian Bogor (IPB) dan meraih juara harapan. 

Mengenai pengalaman organisasi, Wahyu sungguh tak perlu diragukan lagi.

Anak sopir asal Simeulue ini sempat menjadi Pjs Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Jurusan Perikanan tahun 2019.

Kemudian menjadi Korwil I Aliansi Eksekutif Mahasiswa Perikanan dan Ilmu Kelautan Seluruh Indonesia (Aempiksi-Indonesia) tahun 2019.

Baca juga: Cerita Zaqhlul Ammar, Juara Kaligrafi MTR XXI 2022 se-Aceh yang Tak Mau Menyerah saat Gagal

Selanjutnya menjadi Sekretaris Umum Ikatan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa (Ippelmas) Aceh Barat 2019-2020.

Ia menjabat sebagai Sekjen Presiden Mahasiswa UTU periode 2020-2021.

Wahyu juga menjadi Founder Forum Pelajar Mahasiswa Simeulue Timur (FPM-SETIMUR) dan Founder Barisan Muda (FBM) tahun 2022.

Karena tanpa beasiswa, di awal-awal, anak dari pasangan Zubir dan Ernita ini sempat bekerja sampingan untuk memenuhi kebutuhan kuliahnya sebagai calon seorang sarjana.

Menjadi anak pertama dari lima bersaudara, Wahyu ingin menjadi contoh teladan bagi adik-adiknya.

Baca juga: Anak Ridwan Kamil Hilang, Warganet Serbu Review Google Maps Sungai Aare Swiss: Bintang 1

Saat diberi kesempatan memimpin organisasi mahasiswa tertinggi di UTU, ia pun berupaya agar bisa semaksimal mungkin memberikan kontribusi positif bersama teman-teman lain di kampus tersebut.

"Akan semakin banyak ajang kreativitas ke depan untuk mendorong sumber daya manusia di UTU,"ucap Wahyu saat dihubungi Serambi, Rabu (1/6/2022).

"Kita berharap mahasiswa UTU lebih mumpuni dan semakin baik dalam bersaing di kancah nasional maupun global," tambahnya. 

Baca juga: Harga Sawit Terjun Bebas di Simeulue, Petani Sawit Sangat Terpukul

Beberapa program unggulan sedang digodok bersama kabinet baru nantinya untuk memberdayakan para mahasiswa di UTU dalam berkarya dan berkontribusi bagi kampus tersebut ke depannya.

Ia juga menyampaikan, kepada semua pihak terutama rival politiknya selama pemilihan berlangsung agar ke depan bersama-sama saling bergandeng tangan membangun UTU.

Sementara kepada tim sukses dan sejumlah mahasiswa yang memilihnya sebagai Presma UTU, Wahyu mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya karena mempercayainya memegang amanah tersebut.

"Pesan paling urgen, selain memilih saya juga membantu perjalanan ke depan. Baik itu dalam kepengurusan, maupun kegiatan-kegiatan lain untuk UTU yang lebih baik nantinya," tutup Wahyu.

Demikian sekilas profil Wahyu, anak sopir dari Simeulue yang terpilih jadi Presma UTU periode 2022-2023 dengan prestasi dan segudang pengalaman organisasi. (Serambinews.com/Sara Masroni)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved