Berita Aceh Besar
Kadisdik Aceh, Anggota DPRA Sulaiman & Rombongan Berkunjung ke SMKN 1 Mesjid Raya, Ini Pesan Mereka
Kedatangan Kadisdik Aceh, Alhudri dan rombongan ini disambut Kepala SMKN1 Mesjid Raya, Muhammad Husin bersama Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, Salma
Penulis: Herianto | Editor: Mursal Ismail
Kedatangan Kadisdik Aceh, Alhudri dan rombongan ini disambut Kepala SMKN1 Mesjid Raya, Muhammad Husin bersama Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, Salma Simahate, SPd.
SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Kepala Dinas Pendidikan atau Kadisdik Aceh, Drs Alhudri MM, berkunjung ke SMKN 1 Mesjid Raya, Aceh Besar, Selasa (31/5/2022).
Kunjungannya itu bersama sejumlah kepala bidang di Disdik Aceh dan anggota DPRA dari Partai Aceh Dapil Aceh Besar, Sulaiman SE.
Kedatangan Kadisdik Aceh, Alhudri dan rombongan ini disambut Kepala SMKN1 Mesjid Raya, Muhammad Husin bersama Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, Salma Simahate, SPd.
Selain itu, juga pengawas sekolah dan para guru SMKN 1 Mesjid Raya.
Kadisdik Aceh, Alhudri MM setiba di sekolah itu mengatakan kunjungan mereka untuk melihat pembinaan dan penataan lingkungan sekolah ini di bawah kepemimpinan kepala sekolah baru, Muhammad Husin.
“Informasi yang kami terima dari wali siswanya, penataan lingkungan SMKN 1 Mesjid Raya ini sudah lebih bagus dari enam bulan sebelumnya,” kata Alhudri.
Alhudri mengatakan sebelum Muhammad Husin menjabat Kepala SMKN 1 Mesjid Raya, kondisi lingkungan sekolah ini kurang tertata rapi.
Padahal SMKN 1 Mesjid Raya ini, dulunya pernah menjadi salah satu SMK favorit di Kabupaten Aceh Besar.
Pasalnya hasil kerajinan ukiran kayu, kuningan dan perak siswanya sangat terkenal dan sering kali menang dalam lomba LKS tingkat Aceh dan nasional.
Tapi dalam kurun beberapa waktu belakangan ini, prestasi SMKN 1 Mesjid Raya, menurun.
"Makanya dalam penyegaran posisi jabatan kepsek awal 2022, kepala sekolah yang lama, sudah jenuh dan kurang berprestasi, kita ganti dengan yang energik dan berprestasi," kata Alhudri.
Alhudri mengatakan Muhammad Husin dinilai telah sukses membina SMKN 2 Kota Banda Aceh, sehingga kini ditempatkan di SMKN 1 Mesjid Raya untuk bisa memajukan kembali ini.
Dengan demikian bisa kembali menjadi salah satu SMKN favorit di Aceh Besar.
Alhudri menyebutkan jumlah siswa SMKN 1 Mesjid Raya, dulu pernah mencapai di atas 800 orang. Sekarang turun dan tinggal 350-an orang.
Salah satu penyebabnya diperkirakan tamatannya kurang mendapat pasar, sehingga membuat para orang tua di wilayah Kecamatan Mesjid Raya dan sekitarnya mencari SMK lain untuk anaknya yang jadi siswa baru agar saat anaknya tamat nanti mudah dapat kerja.
Memang hal ini, kata Alhudri sejalan dengan tujuan pemerintah mendirikan SMK, yakni untuk mendidik dan menyediakan tenaga skil menengah guna menciptakan wirausaha muda.
"Siswa SMK itu setelah tamat ia harus berwira usaha, menciptakan lapangan kerja sendiri atau berkelompok.
Kalau ia tidak mau berusaha mandiri, bisa bekerja di perusahaan yang memproduksi jasa dan kerajinan.
Contohnya di SMK 1 Mesjid Raya, ada bidang kerajinan kayu, logam, besi, membatik dan lainnya.
Siswa yang tamat dari sekolah ini, ia harus bisa membuka usaha secara mandiri, individu atau berkelompok.
Kalau ia, belum berani membuka usaha sendiri, bisa bekerja di unit usaha yang sudah ada di Aceh, maupun daerah lainnya," kata Alhudri.
Oleh karena itu, kata Alhudri, kedatangan mereka untuk melihat kemajuan pembinaan.
Selanjutnya bantuan apa lagi yang perlu diberikan untuk meningkatkan SDM guru dan siswanya agar tamatan SMK 1 Mesjid Raya berkualitas dan cepat mendapat pasar kerja.
Alhudri menyatakan, ia sangat malu bila banyak taman SMK di Aceh yang menjadi pengangguran.
Oleh karena itu, setiap ada waktu kosong, ia sempatkan mengunjungi SMK untuk melihat kondisi sekolah, kemajuan dan hal apa lagi yang perlu dibantu untuk peningkatan mutu lulusannya.
“Bagi kami, SMK ini sebagai ujung tombak dalam mengisi pasar kerja untuk kelas menengah dan penciptaan lapangan kerja baru.
Peluang siswa SMK menjadi wirausaha muda sangat besar,” ujar Alhudri.
Ungkapan hampir senada juga disampaikan Anggota DPRA, Sulaiman SE.
Menurutnya, SMK sangat dibutuhkan karena tidak semua siswa bisa melanjutkan sekolah hingga Perguruan Tinggi.
Selain itu, juga dibutuhkan tenaga kerja menengah yang akan mengisi peluang jasa kerja yang daerah ini.
“Hal ini sangat penting agar tidak terjadi kekosngan tenaga kerja menengah di daerah ini,” ujar Sulaiman. (*)