Internasional

Hillary Clinton Sebut Putin Benci Kritikan dari Wanita dan Ingin Mengembalikan Kekaisaran Rusia

Mantan Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin ingin mengembalikan Kekaisaran Rusia.

Editor: M Nur Pakar
AFP/Jim Watson/pool
Presiden Rusia Vladimir Putin bersama Menteri Luar Negeri As Hillary Clinton di Vladivostok, Rusia pada 9 September 2012. 

SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Mantan Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin ingin mengembalikan Kekaisaran Rusia.

Dia berbicara terus terang tentang Presiden Rusia Vladimir Putin Rusia.

Bahkan, menuduhnya memiliki kepercayaan diri "mesianik", lapor The Guardian.

Clinton diwawancarai di festival sastra Hay di Inggris pada Kamis (2/6/2022).

Dia ditanya tentang reaksinya terhadap perang di Ukraina dan hubungannya sendiri dengan Putin, di mana Putin mengecamnya karena mengkritiknya.

Selama sebagai Menteri Luar Negeri, Hillary melihat keyakinan Putin yang hampir mesianis dan apa yang ditakdirkan untuknya, kata surat kabar itu.

Baca juga: Menantu Boris Yeltsin Mundur Sebagai Penasihat Presiden Vladimir Putin

Bahkan kemudian, dia melihat memiliki tujuan untuk memulihkan Kekaisaran Rusia.

Dia juga mengatakan melihat sisi dirinya yang tidak menyukai pengawasan

"Putin tidak suka kritikan, terutama kritikus wanita," tambahnya.

Ketika Putin terpilih untuk masa jabatan presiden ketiga pada tahun 2012, Clinton mengkritik pemilihan itu sebagai penipuan.

"Rakyat Rusia, seperti orang-orang di mana pun, berhak mendapatkan suara mereka, didengar dan suara mereka dihitung," lapor The New York Times saat itu .

Ribuan pengunjuk rasa pro-demokrasi muncul setelah pemilihan, seperti yang dilaporkan NBC .

Putin menyalahkan protes atas pernyataan Clinton.

Baca juga: Putin Semakin Marah di Depan Umum, Memperingatkan Tidak Ada Bukti Dirinya Sakit

Dia kemudian mundur, mengatakan Gedung Putih siap untuk bekerja dengannya, menurut Times.

"Putin kemudian menjadi sangat bermusuhan dengan saya dengan beberapa pengecualian," kata Clinton.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved