Berita Bireuen

Ternak Sakit di Bireuen Bertambah, 64 Ekor Gejala PMK

Jumlah ternak sakit bertambah, dan penyebaran yang sebelumnya hanya di 15 kecamatan, kini sudah meluas ke seluruh kecamatan di Bireuen.

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Taufik Hidayat
Foto Kiriman Warga
Petugas Puskeswan Bireuen, Jumat (03/06/2022) memeriksa ternak warga di salah satu desa di Bireuen. 

Laporan Yusmandin Idris | Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Ternak umumnya sapi yang sakit di Bireuen terus bertambah dalam beberapa hari terakhir, jumlah yang dilaporkan sakit tercatat sebanyak 1.116 ekor, dari jumlah tersebut 64 ekor diantaranya mengalami gejala sakit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Bertambahnya jumlah ternak yang sakit dan gejala PMK disampaikan Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Bireuen, drh Liza Rozana kepada Serambinews.com, Jumat (03/06/2022).  Selain jumlah ternak sakit bertambah, penyebaran ternak sakit sebelumnya hanya di 15 kecamatan sekarang sudah berada di seluruh kecamatan.

“Sebelumnya, Pandrah dan Peudada belum ada laporan ternak sakit, sekarang sudah berada di seluruh kecamatan,” ujarnya.

Secara keseluruhan kata Liza Rozana dari 1.116 ekor yang sakit paling banyak di Jeunieb mencapai  329 ekor, kemudian  Juli (130), Simpang Mamplam (109), Peusangan Selatan (65). Berikutnya dari Jeumpa (59), Peulimbang (58), Peusangan (56), Jangka (56), Pandrah (52),  Makmur (50) dan Samalanga (47). Seterusnya menurut data tim Keswan dari Gandapura (39), Peusangan Siblah Krueng (29), Kutablang (24),  Kota Juang (12), Kuala (3) dan Peudada 1 ekor.

Disebutkan, dari 1.116 ekor menurut pemeriksaan dari petugas  dari Puskeswan yang memeriksa ternak sakit sebanyak 64 ekor bergejala PMK.

Dari jumlah yang mengarah kepada gejala PMK, dua ekor sudah mati dan lima ekor lainnya  dipotong paksa. Dari jumlah 1.116 ekor sebanyak 141 ekor sudah sembuh.

Langkah yang sedang dilakukan tim Puskeswan selain melakukan pendataan juga mengobati ternak yang  terinfeksi PMK dan mengajak peternak untuk memantau ternaknya.

“Seluruh tenaga Puskeswan setiap hari turun ke desa-desa, memberikan penyuluhan langkah pencegahan dan juga mengobati ternak yang sakit,” ujarnya. 

Disebutkan, kendala yang dihadapi sekarang, persediaan obat-obatan sudah mulai menipis dan sedang diupayakan adanya tambahan.(*)

Baca juga: Tim Puskeswan Diharapkan Maksimal Tangani Ternak yang Sakit

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved