Berita Banda Aceh

8 Daerah di Aceh belum Terserang PMK, Ternak dari Daerah Sudah Terkena Dilarang Masuk ke Daerah Ini

Rahmandi menyebutkan kedelapan daerah itu, yakni Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Nagan Raya, Aceh Selatan, Subulussalam, Aceh Singkil, dan S

Penulis: Herianto | Editor: Mursal Ismail
Thumbnail Serambi On TV
Pasar tersebut sudah mulai ditutup sementara oleh Pemkab Aceh Utara mulai Minggu (22/5/2022), dalam rangka mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). 

Tingkat kesembuhan tinggi

Seperti diberitakan Serambinews.com kemarin, Kepala Dinas Peternakan Aceh, drh Rahmandi MM, menyatakan tinggi tingkat kesembuhan sapi, kerbau, dan kambing terserang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Aceh.

Angka kematian ternak akibat PMK di Aceh juga tergolong sedikit, yakni 98 ekor mati dan 20 dipotong paksa. Angka ini hingga 2 Juni 2022.  

Rahmandi menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com di Banda Aceh, Jumat (3/6/2022). 

“Dalam tempo satu bulan, jumlah ternak sapi, kerbau, dan kambing yang telah sembuh dari PMK sudah mencapai 6.171 ekor. 

Persentase jumlah ini sudah 35,12 persen dari 17.568 ekor ternak yang tertular PMK,” kata Rahmandi. 

Rahmandi menyebutkan hingga 2 Juni 2022, ada sembilan daerah yang ternak sapi, kerbau, dan kambing terserang PMK

 Terbanyak di Aceh Tamiang, yakni 8.222 ternak dan sudah sembuh 3.825 ekor.

Terbanyak kedua Aceh Utara 3.309 ekor dan sudah sembuh 647 ekor, terbanyak ketiga Aceh Besar 1.625 ekor, sudah sembuh 259 ekor.

Selain itu, masih ada enam daerah lagi, yaitu Kota Langsa 1.597 ekor, sudah sembuh 928 ekor, selanjutnya Bireuen 1.255 ekor, sudah sembuh 152 ekor.

Kemudian Aceh Timur 700 ekor, sudah sembuh 240 ekor, Lhokseumawe 241 ekor, yang sudah sembuh baru 27 ekor.

Kemudian Pidie Jaya 33 ekor, sudah sembuh 27 ekor dan Pidie 21 ekor, sudah sembuh 11 ekor.

Sedangkan enam daerah, kata Rahmandi ternak sapi, kerbau dan kambingnya, baru mengalami gejala PMK, yaitu Aceh Barat 410 ekor, Aceh Jaya 84 ekor, Abdya 41 ekor.

Kemudian Banda Aceh 17 ekor, Sabang 8 ekor, dan Gayo Lues 6 ekor.

Langkah penanganannya, kata Rahmandi, peternak bersama petugas kesehatan hewan di kecamatan masing-masing terus memantau dan mengobati gejala PMK tersebut. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved