Berita Bireuen

Melihat Kerajinan di Gampong Buket Teukuh, Warga Butuh Modal Usaha dan Pelatihan

Kawasan Gampong Buket Teukuh, Uteun Reutoh, Kota Juang Bireuen sejak lama dikenal sebagai daerah usaha kerajinan kurungan ayam maupun tepas

Editor: bakri
SERAMBI/YUSMANDIN IDRIS
Alamsyah bersama keluarga merangkai belahan bambu menjadi kurungan ayam di depan rumahnya, Gampong Buket Teukuh, Kota Juang, Bireuen, Rabu (1/6/2022). 

Kawasan Gampong Buket Teukuh, Uteun Reutoh, Kota Juang Bireuen sejak lama dikenal sebagai daerah usaha kerajinan kurungan ayam maupun tepas, dan kursi bambu di kabupaten itu.

Usaha mereka hingga sekarang masih berjalan secara alami sebagai sumber pendapatan keluarga.

Pekerjaan merangkai kurungan ayam dari belahan bambu maupun tepas dilakoni warga setempat baik laki-laki, kaum ibu maupun remaja putri berlangsung puluhan tahun lalu.

Amatan Serambi, tumpukan bambu terlihat hampir merata di depan rumah mereka.

Sejumlah warga mulai pukul 06.00 WIB sudah beraktivitas seperti membelah, mengangkut bambu yang sudah dibelah maupun merangkai menjadi kurungan ayam atau tepas.

Alamsyah (50), warga Buket Teukuh yang sedang merangkai kurungan ayam kepada Serambi, mengatakan, sebagian besar warga Gampong Buket Teukuh, dan Cot Jrat sejak lama sudah melakukan pekerjaan itu sebagai sumber pendapatan keluarga.

Pekerjaan merangkai bambu menjadi kurungan ayam umumnya dilakukan bersama keluarga mulai dari istri maupun anak-anak.

Alamsyah yang ditemani sang istri, Usnilasari (43) mengatakan, pekerjaan tersebut berjalan seadanya tanpa inovasi.

Baca juga: Puan Ratna Harap Produk Hasil Kerajinan Gayo Semakin Dikenal Masyarakat Luas

Baca juga: Keude Bieng, Pusat UMKM Kerajinan Rotan

Mereka berharap ada kepedulian pemkab mengucurkan bantuan modal usaha dan juga pelatihan agar berbagai produk lainnya dari bambu bisa dihasilkannya.

“Membuat kurungan ayam maupun tepas adalah sumber utama bagi kami dan masyarakat gampong.

Kami berharap ada perhatian dari pemerintah mengucurkan bantuan dan juga melatih supaya dapat melahirkan produk lainnya,” harapnya.

Selain itu, pemasaran produk juga masih berlangsung alami melalui toke penampung.

Di mana mereka mengambil pada warga kemudian menjajakan ke daerah lain.

Di sisi lain, ada pula yang dibawa dengan becak dan ada juga dengan angkutan pikap untuk dipasarkan. (yus)

Baca juga: Pelaku UMKM Aceh Tengah Pamerkan Barang Kerajinan, Temu Virtual Menteri Pariwisata

Baca juga: Kerajinan Tangan Siswa SMK Negeri 1 Takengon Dipamer dalam Pameran PTQ RRI Nasional

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved