Berita Pidie
PAS Pulangkan Jenazah Diaspora Aceh, Putra Pidie Ini Merantau ke Jakarta Usai Kuliah di FE USK
"Almarhum sakit karena luka menahun akibat kecelakaan. Luka belum sembuh karena adanya riwayat penyakit diabetes," jelasnya.
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Nurul Hayati
"Almarhum sakit karena luka menahun akibat kecelakaan. Luka belum sembuh karena adanya riwayat penyakit diabetes," jelasnya.
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Persaudaraan Aceh Serantau (PAS) memulangkan jenazah almarhum Bakhtiar Ali, dari Jakarta ke Gampong Baro Ujong Rimba, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie, Senin (6/6/2022).
Jenazah diantarkan Ketua DPD PAS Pidie, Tgk Muhammad Nur SHI, didampingi Ketua Dewan Pembina PAS Pidie Drs Isa Alima, yang diserahkan kepada keluarga almarhum.
"Jenazah Bakhtiar Ali langsung kami serahkan ke pihak keluarga di rumah duka, untuk diantarkan ke tempat peristirahatan terakhir," kata Ketua DPD PAS Pidie, Tgk Muhammad Nur kepada Serambinews.com, Selasa (7/6/2022).
Sementara Ketua Dewan Pembina PAS Pidie, Isa Alima, kepada Serambinews.com, Selasa (7/6/2022) menyebutkan, berdarasakan keterangan keluarga almarhum, bahwa Bakhtiar Ali merantau ke Jakarta setelah menyelesaikan kuliah di Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Syiah Kuala atau USK Banda Aceh.
"Sebelum berangkat ke Jakarta, beliau berkeluarga lebih dahulu," jelasnya.
Kata Isa, Bakhtiar Ali kuliah di Fakultas Ekonomi USK, yang satu angkatan dengan mantan Kepala Dinas Kelautan dan Perternakan Pidie, Hasan Yahya dan Sekda Kota Banda Aceh, Amiruddin.
Baca juga: Kisah Diaspora Aceh - M Raji Pengusaha Muda Owner Koetaradja, Dari Importir Hingga Konsep ATM
"Saat kuliah, almarhum tinggal di Beurawe, Banda Aceh hingga selesai kuliah di Fakultas Ekonomi," ujarnya.
Dikatakan, Bakhtiar Ali merantau ke Jakarta dengan profesi berjualan di Pulo Gadung.di kawasan Jakarta Timur dan di Bogor, Jawa Barat.
Sementara rumah Bakhtiar Ali yang dihuni bersama keluarganya berada di Tangerang, Provinsi Banten.
"Almarhum sakit karena luka menahun akibat kecelakaan. Luka belum sembuh karena adanya riwayat penyakit diabetes," jelasnya.
Kata Isa, almarhum meninggalkan satu istri dan empat buah hati.
Masing-masing dalah Daraerna (telah berkeluarga), M Irsal (telah selesai kuliah), Mufidah (telah selesai kuliah, Syifa (telah selesai kuliah), dan Risky (masih belajar di SMA).
"Semasa hidupnya, Bakhtiar Ali memiliki akhlak mulia, sehingga banyak teman, mulai saat kuliah hingga almarhum merantau," pungkasnya. (*)
Baca juga: Kisah Diaspora Aceh – Teuku Makmur, Toke Beras Pemberantas Pengangguran di Kampung Halaman