Internasional

Rusia Menolak Tudingan PBB, Menyebut Tuduhan Kekerasan Seksual di Ukraina Hanya Sebuah Kebohongan

Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, dengan tegas menolak semua tuduhan kekerasan seksual terhadap pasukan Rusia.

Editor: M Nur Pakar
The Guardian
Dubes Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia 

SERAMBINEWS.COM, NEW YORK - Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, dengan tegas menolak semua tuduhan kekerasan seksual terhadap pasukan Rusia.

Dia menyebut tuduhan itu hanya sebagai sebuah kebohongan belaka,

Dia mengatakan pasukan Rusia tunduk pada aturan ketat yang melarang penyiksaan dan kekerasan terhadap warga sipil.

Dia mengklaim aturan yang sama tidak berlaku untuk batalyon nasionalis Ukraina, seperti dilansir AP, Selasa (7/6/2022).

Nebenzia berharap komunitas internasional akan segera memiliki kebenaran penuh tentang kejahatan ini.

Khususnya kejahatan yang bersifat seksual, yang dilakukan oleh unit nasionalis Ukraina dan angkatan bersenjata Ukraina.

Seusai menyatakan pendapatnya, Nebenzia keluar dari pertemuan DK PBB untuk memprotes tuduhan kepada negaranya.

Baca juga: Pasukan Rusia Jadikan Pemerkosaan di Ukraina Sebagai Senjata Perang

Sebaliknya, Duta Besar Ukraina di PBB, Sergiy Kyslytsya mengatakan badan penegak hukum negaranya, media dan kelompok non-pemerintah terus melaporkan banyak kasus kekerasan seksual.

Menurut Kementerian Dalam Negeri, katanya, wanita di bawah umur dan lanjut usia termasuk di antara korban pemerkosaan oleh pasukan Rusia.

Dia mengungkapkan kematian juga telah terdaftar, usai pemerkosaan.

Sementara, Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas Greenfield mengutip segunung laporan yang dapat dipercaya tentang kekejaman yang dilakukan oleh pasukan Rusia terhadap warga sipil.

Termasuk laporan mengerikan tentang kekerasan seksual.

"Semakin banyak tuduhan menunjukkan pasukan Rusia melakukan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak perempuan, serta laki-laki dan anak laki-laki," katanya.

“Kami telah mendengar dari wakil perdana menteri Ukraina, tentara Rusia memperkosa wanita Ukraina selama berjam-jam, kemudian membunuh mereka,” tandasnya.(*)

Baca juga: Ukraina Temukan Bukti, Tentara Rusia Sudah Rencanakan Pembunuhan dan Pemerkosaan Warga Sipil

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved