Buntut Pria Nikahi Kambing Dilapor ke Polisi, MUI Gresik Minta Pelaku Dihukum Pasal Penodaan Agama
Kasatreskrim Polres Gresik Iptu Wahyu Rizki Saputro mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan dari warga yang menyatakan tidak menerima kejadian itu
SERAMBINEWS.COM - Ritual pernikahan seorang pria dengan domba betina di Gresik, Jawa Timur yang videonya tersebar berbuntut panjang.
Sebab ada warga yang geram dan tidak menerima, kemudian melaporkan kegiatan tersebut kepada pihak kepolisian.
Warga yang tergabung dalam aliansi 'warga cerdas' itu juga sempat menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Gresik sambil membawa domba sebagai bentuk sindiran, dengan dipimpin oleh Sahrudin dan Abdullah Syafi'i.
Kasatreskrim Polres Gresik Iptu Wahyu Rizki Saputro mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan dari warga yang menyatakan tidak menerima atas kejadian tersebut.
Pengaduan tersebut meminta supaya pihak kepolisian turun tangan mengusut dan memeriksa mereka yang terlibat.
"Ada satu pengaduan, atas nama Sahrudin," ujar Wahyu, saat dikonfirmasi, Rabu (8/6/2022).

Didemo warga
Sementara dalam aksinya di depan gedung DPRD Gresik, aliansi warga cerdas juga membawa seekor domba sebagai simbol ritual pernikahan nyeleneh itu yang mereka anggap telah mencoreng kaidah dan norma agama.
"Kami sangat menyayangkan anggota DPRD Gresik yang seharusnya menjadi pengayom masyarakat justru terlibat, maka ini harus ditindak tegas," kata Sahrudin, selaku koordinator aksi.
Aliansi warga cerdas menilai, kegiatan ritual pernikahan tersebut merupakan preseden buruk bagi warga Gresik dan mencoreng nama baik Gresik yang memiliki julukan Kota Santri.
Karena itu, aksi unjuk rasa ini juga menjadi pesan moral supaya anggota DPRD Gresik memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.
" DPRD Gresik harus menindak tegas oknum anggota dewan yang terlibat pernikahan manusia dan kambing, karena menurut kami itu bukan sebatas untuk konten TikTok atau YouTube saja, tapi itu sudah masuk ritual yang menyimpang," ucap Syafi'i.
Ketua DPRD Gresik Muchammad Abdul Qodir hingga Wakil Ketua DPRD Gresik Mujid Riduan dan Nurhamim, kemudian menemui perwakilan massa aksi di ruang rapat pimpinan DPRD Gresik.
Mereka menjanjikan bakal mengusut keterlibatan anggota dewan yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
Sementara jabatan Ketua Badan Kehormatan DPRD Gresik Muhammad Nasir untuk sementara digantikan karena turut terlibat dalam acara pernikahan tersebut.