Berita Aceh Timur

Kasus PMK di Aceh Timur Capai 723, Pemkab Tutup Pasar Hewan

Sebanyak 723 ternak sapi yang tersebar di beberapa kecamatan di Aceh Timur terindikasi terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK)

Editor: bakri
Foto Dok Disbunnak Aceh Timur
Kadis Perkebunan dan Peternakan Aceh Timur, Ir Lukman, bersama Kasat Binmas Polres Aceh Timur, AKP M Daud, dan Muspika Idi Timur, mengobati sapi terindikasi terinfeksi PMK di Desa Seunebok Kuyun, Kecamatan Idi Timur, Rabu (8/6/2022). 

Insya Allah, jika sudah diobati sapi akan sembuh," sebutnya.

Lukman mengimbau masyarakat agar mengisolasi sapinya yang terinfeksi PMK, dan jangan melepasnya karena infeksi PMK ini sangat cepat menular.

Ia mengakui, akibat wabah PMK ini harga jual sapi menurun tajam.

Untuk mengantisipasi penularan wabah PMK ini, jelas Lukman, pihaknya sudah mendistribusikan obat obatan ke Puskeswan di setiap kecamatan.

"Kita meminta petugas peternakan di lapangan proaktif turun ke lapangan untuk memeriksa, dan mengobati sapi yang terinfeksi PMK agar wabah ini tidak meluas," tutupnya.

Pemkab Aceh Timur menutup sejumlah pasar hewan untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK), setelah wabah tersebut menulari ratusan ternak sapi di kabupaten itu.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Perkebunan dan Peternakan Aceh Timur, Liza Murdhani mengatakan, penutupan pasar hewan tersebut untuk membatasi pergerakan hewan ternak agar tidak tertular penyakit itu.

"Penutupan pasar hewan sudah berlangsung sejak dua minggu lalu.

Penutupan sebagai upaya pemerintah daerah mencegah penularan dan penyebaran penyakit mulut dan kuku," katanya.

Menurut Liza Murdhani, penutupan pasar hewan juga untuk membatasi transportasi ternak.

Sebab, alat transportasi pembawa ternak juga bisa sebagai sumber pembawa virus ke tempat lain.

Liza Murdhani mengatakan, pasar hewan menjadi lokasi rentan penyebaran penyakit itu pada hewan ternak.

Pasalnya di pasar hewan, semua ternak dari berbagai daerah berkumpul, sehingga memudahkan penularan dan penyebaran virus seperti PMK.

"Penutupan pasar hewan dilakukan hingga batas yang belum ditentukan.

Pasar hewan dibuka kembali tergantung kondisi wabah penyakit mulut dan kuku yang kini masih berlangsung," sebutnya. (c49/ant)

Baca juga: Sebentar Lagi Idul Adha 2022, Mau Berkurban? Simak Cara Memilih Hewan Kurban di Tengah Wabah PMK

Baca juga: Pasar Hewan Sibreh Ditutup Akibat Virus PMK, Pedagang Mengeluh: Ini Sumber Mata Pencaharian Kami

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved