Berita Aceh Timur
Kasus PMK di Aceh Timur Capai 723, Pemkab Tutup Pasar Hewan
Sebanyak 723 ternak sapi yang tersebar di beberapa kecamatan di Aceh Timur terindikasi terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK)
IDI - Sebanyak 723 ternak sapi yang tersebar di beberapa kecamatan di Aceh Timur terindikasi terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Semuanya kita tangani dan sebanyak 341 sudah sembuh, selebihnya masih diobati.
Sementara enam ekor mati terjangkit PMK pada awal kasus ini muncul," ungkap Kadis Perkebunan dan Peternakan Aceh Timur, Ir Lukman SP MM didampingi Kabid Keswan dan Kesmavet, Drh Liza Murdani kepada Serambi, Rabu (8/6/2022).
Lukman mengatakan, kasus PMK di Aceh Timur muncul awal Mei 2022, yang menyebabkan enam ekor sapi mati mendadak di Karang Inong, Kecamatan Ranto Peureulak.
Dari kasus itu, ungkap Lukman, pihaknya menyurati Balai Veteriner Medan, Sumatera Utara.
Lalu, Balai Vetiriner turun ke Karang Inong, dan Lhok Nibong guna mengambil sampel.
Di mana hasilnya 20 ekor sapi positif PMK.
Sejak itu, jelas Lukman, Pemkab Aceh Timur melalui petugas peternakan di kecamatan memberikan sosialisasi dan edukasi tata cara pengendalian serta pengobatan PMK kepada masyarakat.
Saat ini, ungkap Lukman, petugas peternakan di Kecamatan proaktif turun ke lapangan bersama petugas Bhabinkamtibmas, dan Babinsa melakukan pemeriksaan sekaligus pengobatan sapi yang terindikasi PMK.
Baca juga: Ternak Warga di Aceh Selatan Mulai Alami Gejala PMK
Baca juga: Syarat Baru Hewan Kurban Idul Adha 2022 di Tengah Wabah PMK, Ini Kriteria Hewan yang Sah Dikurban
Seperti pada Rabu kemarin, jelas Lukman, pihaknya bersama Kasat Binmas Polres Aceh Timur, AKP Muhammad Daud, dan Muspika Idi Timur, sama-sama turun ke lapangan mengobati sapi terinfeksi PMK guna menindaklanjuti laporan dari masyarakat.
“Pengobatan dengan cara memberikan obat penurunan panas, suntik antibiotik, dan vitamin.
Setelah diobati sapi diperkirakan akan sembuh,” ungkapnya.
Pada di sisi lain, Lukman mengimbau masyarakat agar jangan menjual sapinya jika terinfeksi PMK.
"Kita imbau masyarakat jangan menjual sapi jika terinfeksi PMK.
Kalau ada sapi terinfeksi segera laporkan ke petugas peternakan untuk diperiksa dan diobati.
Insya Allah, jika sudah diobati sapi akan sembuh," sebutnya.
Lukman mengimbau masyarakat agar mengisolasi sapinya yang terinfeksi PMK, dan jangan melepasnya karena infeksi PMK ini sangat cepat menular.
Ia mengakui, akibat wabah PMK ini harga jual sapi menurun tajam.
Untuk mengantisipasi penularan wabah PMK ini, jelas Lukman, pihaknya sudah mendistribusikan obat obatan ke Puskeswan di setiap kecamatan.
"Kita meminta petugas peternakan di lapangan proaktif turun ke lapangan untuk memeriksa, dan mengobati sapi yang terinfeksi PMK agar wabah ini tidak meluas," tutupnya.
Pemkab Aceh Timur menutup sejumlah pasar hewan untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK), setelah wabah tersebut menulari ratusan ternak sapi di kabupaten itu.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Perkebunan dan Peternakan Aceh Timur, Liza Murdhani mengatakan, penutupan pasar hewan tersebut untuk membatasi pergerakan hewan ternak agar tidak tertular penyakit itu.
"Penutupan pasar hewan sudah berlangsung sejak dua minggu lalu.
Penutupan sebagai upaya pemerintah daerah mencegah penularan dan penyebaran penyakit mulut dan kuku," katanya.
Menurut Liza Murdhani, penutupan pasar hewan juga untuk membatasi transportasi ternak.
Sebab, alat transportasi pembawa ternak juga bisa sebagai sumber pembawa virus ke tempat lain.
Liza Murdhani mengatakan, pasar hewan menjadi lokasi rentan penyebaran penyakit itu pada hewan ternak.
Pasalnya di pasar hewan, semua ternak dari berbagai daerah berkumpul, sehingga memudahkan penularan dan penyebaran virus seperti PMK.
"Penutupan pasar hewan dilakukan hingga batas yang belum ditentukan.
Pasar hewan dibuka kembali tergantung kondisi wabah penyakit mulut dan kuku yang kini masih berlangsung," sebutnya. (c49/ant)
Baca juga: Sebentar Lagi Idul Adha 2022, Mau Berkurban? Simak Cara Memilih Hewan Kurban di Tengah Wabah PMK
Baca juga: Pasar Hewan Sibreh Ditutup Akibat Virus PMK, Pedagang Mengeluh: Ini Sumber Mata Pencaharian Kami