Pria yang Nikahi Kambing Menangis di Depan MUI, Syaiful Arif Kembali Mengucap Dua Kalimat Syahadat
Tangis Syaiful Arif pecah saat berhadapan dengan anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gresik.
Syaiful menurut saja kala Arif, pemilik konten memintanya untuk membuat rekayasa menikah dengan domba.
Saat itu diakui Syaiful, Arid sudah menyediakan pakaian adat serta uang Rp 22 ribu sebagai mahar untuk konten menikah dengan domba.
Selesai membuat konten menikah dengan domba tersebut, Syaiful Arif pulang ke rumah.
Tak berselang lama, konten tersebut ternyata viral hingga diketahui istri Syaiful.
Mengetahui suaminya membuat konten konyol tersebut, istri Syaiful murka.
Diakui pria yang berprofesi sebagai wiraswasta itu, istrinya langsung marah.
"Saya menyesali perbuatan, saya mengaku salah dan meminta maaf. Video tersebut hanya konten, sebatas solidaritas dengan teman," akui Syaiful Arif.
Baca juga: Buntut Pria Nikahi Kambing Dilapor ke Polisi, MUI Gresik Minta Pelaku Dihukum Pasal Penodaan Agama
Baca juga: FAKTA Saiful Arif Nikahi Domba Betina di Gresik, Bikin Konten Agar Viral dan Libatkan Anggota DPRD
Dilaporkan ke Polisi

Ritual pernikahan seorang pria dengan domba betina di Gresik, Jawa Timur itu berbuntut panjang.
Sebab ada warga yang tergabung dalam aliansi 'warga cerdas' geram dan tidak menerima, kemudian melaporkan kegiatan tersebut kepada pihak kepolisian.
Mereka juga sempat menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Gresik sambil membawa domba sebagai bentuk sindiran, dengan dipimpin oleh Sahrudin dan Abdullah Syafi'i.
Kasatreskrim Polres Gresik Iptu Wahyu Rizki Saputro mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan dari warga yang menyatakan tidak menerima atas kejadian tersebut.
Pengaduan tersebut meminta supaya pihak kepolisian turun tangan mengusut dan memeriksa mereka yang terlibat.
"Ada satu pengaduan, atas nama Sahrudin," ujar Iptu Wahyu Rizki Saputro dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com, Kamis (9/6/2022).
Sementara dalam aksinya di depan gedung DPRD Gresik, aliansi warga cerdas juga membawa seekor domba sebagai simbol ritual pernikahan nyeleneh itu yang mereka anggap telah mencoreng kaidah dan norma agama.