Berita Subulussalam

Harga TBS Kelapa Sawit di Subulussalam Masih Lesu

Perniagaan buah kelapa Kelapa Sawit hingga kini tampaknya masih lesu termasuk di Kota Subulussalam

Penulis: Khalidin | Editor: Muhammad Hadi
Serambinews.com
Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kota Subulussalam, Netap Ginting 

Laporan Khalidin I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM –  Perniagaan buah kelapa Kelapa Sawit hingga kini tampaknya masih lesu termasuk di Kota Subulussalam.

Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kota Subulussalam, Netap Ginting, MInggu (12/6/2022) membenarkan kondisi harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit yang terus anjlok.

Netap merilis penurunan harga TBS di pabrik minyak kelapa sawit (PMKS) yang beroperasi di Kota Subulussalam termasuk Kabupaten Aceh SIngkil.

Dalam rilis yang dikirim Netap Ginting tampak penurunan harga TBS kelapa sawit setiap hari di semua pabrik dengan nilai bervariasi.

Di PMKS PT Bangun Sempurna Lestari (BSL) Pelayangan, Desa Buluh Dori, Kecamatan Simpang Kiri, misalnya, harga TBS di sana diturunkan sebesar Rp 30 per kilogram.

Saat ini harga TBS di pabrik tersebut hanya  Rp 1.770 per kilogram.

Baca juga: Harga Sawit Hari Ini di Aceh Selatan

Penurunan serupa sebesar Rp 30 per kilogram juga terjadi di PMKS PT Samudera Sawit Nabati (SSN) Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat.

Sementara sehari sebelumnya, PMKS PT Bumi Daya Agrotamas Kecamatan Longkib justru lebih drastis menurunkan harga TBS kelapa sawit sebesar Rp 100 per kilogram.

Pabrik ini bahkan sempat tutup tidak membeli buah beberapa hari lalu.

Di sisi lain, harga TBS di level petani secara otomatis lebih rendah bahkan di bawah Rp 1.500 per kilogram.

Kondisi ini tentu membuat para petani di Kota Sada Kata itu makin merana.

Baca juga: Larangan Ekspor CPO Dicabut, Ini Harga TBS Sawit di Aceh Utara

Netap Ginting yang merupakan anggota DPRK Subulussalam periode 2009-2014 mengharapkan adanya perhatian serius pemerintah terkait anjloknya harga TBS kelapa sawit.

Netap mengeluhkan pengendalian harga yang selama ini dilakukan pemerintah tidak mempengaruhi kebijakan pabrik alias hanya terkesan formalitas belaka.

Buktinya, harga yang ditetapkan tim penetap harga TBS kelapa sawit Provinsi Aceh setiap bulan tidak pernah diikuti pemilik pabrik kelapa sawit di Kota Subulussalam.

Baca juga: Sempat Heboh Nasi Padang Babi, Kini Muncul Nasi Uduk Aceh Sediakan Lauk Olahan Babi

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved