Kisah Misteri
Misteri Akar Leluhur Suku Melanesia di Papua Nugini, Bikin Bingung Pakar DNA
Pencarian tautan dalam DNA Melanesia mengungkapkan sejumlah fakta aneh dan menarik lainnya tentang masyarakat Melanesia.
Para ilmuwan tahu Neanderthal bermigrasi ke seluruh dunia ribuan tahun yang lalu, tetapi kemunculan DNA sepupu mereka di Melanesia sangat mengejutkan.
Penemuan nenek moyang Neanderthal dan Denisovan di Melanesia menjungkirbalikkan dunia genom.
Menggunakan data baru yang menunjukkan bahwa DNA Melanesia terdiri dari 3-6 % DNA Denisovan, para ilmuwan menentukan bahwa Denisovan kemungkinan besar bermigrasi keluar dari Afrika dan ke Asia timur sekitar 300.000 tahun yang lalu.
Di sana, mereka berhubungan dengan nenek moyang orang Melanesia.
Orang Melanesia Masih Memiliki Nenek Moyang Tak Dikenal
Ketika para ilmuwan menilai kembali DNA Melanesia pada tahun 2016, mereka menemukan kontribusi materi genetik Denisovan yang lebih kecil daripada yang diperkirakan.
Dengan berkurangnya keturunan Denisovan, persentase lain dari DNA Melanesia siap diperebutkan.
Para ilmuwan mengemukakan bahwa pasti ada nenek moyang baru dan tak dikenal yang ditambahkan ke dalam campuran Melanesia.
Tidak Ada Peninggalan dari Leluhur Baru yang Potensial Ini
Sayangnya, tidak ada sisa-sisa nenek moyang ketiga yang ada dalam catatan fosil yang diketahui.
Para ahli hanya mengetahui Denisovan karena satu tulang jari kelingking ditemukan di gua Siberia.
Dengan DNA Denisovan yang ditemukan di Siberia dan Melanesia, aktivitas migrasi kelompok-kelompok ini dapat diekstrapolasi sampai batas tertentu.
Mengingat bahwa tidak ada bukti arkeologis tentang nenek moyang genetik ketiga ini, menyatakan secara mutlak tentang asal-usulnya akan terbukti sulit.
Orang Melanesia Hidup di Seluruh Oseania
Meskipun paling mudah diidentifikasi dengan Papua Nugini, masyarakat Melanesia mendiami banyak Kepulauan Pasifik.