Wabah PMK

Distanpan Abdya Bantah 10 Ekor Sapi Mati Terjangkit PMK, Ini Alasannya

Terlebih, sebutnya, yang bisa menyampaikan itu terjangkit adalah hasil laboratorium dan pihak yang berkompeten, bukanlah amatan warga.

Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Ansari Hasyim
FOR SERAMBINEWS.COM
Sebanyak 10 ekor sapi milik warga mati di kawasan Perkebunan Cot Seumantok, Kecamatan Babahrot, Aceh Barat Daya, Senin (13/6/2022). Diduga akibat terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK), mengingat ciri-ciri sapi yang mati itu persis dengan gejala PMK 

Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Dinas Pertanian dan Pangan Aceh Barat Daya (Distanpan Abdya) membantah bahwa 10 ekor sapi milik warga yang mati di kawasan Perkebunan Cot Seumantok, Kecamatan Babahrot terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).

“Itu, belum bisa kita sampaikan, sapi yang terserang PMK, karena selama ini mereka tidak sampaikan persoalan itu kepada kita,” ujar kepala Bidang Peternakan Distanpan Abdya, Laili Suhairi SP kepada Serambinews.com, Senin (13/6/2022).

Terlebih, sebutnya, yang bisa menyampaikan itu terjangkit adalah hasil laboratorium dan pihak yang berkompeten, bukanlah amatan warga.

“Ciri-ciri boleh saja sama, tapi selama ini apakah mereka ada lapor kepada kita?, kan tidak ada, setelah mati, baru mereka sampaikan kepada kita, bagaimana kita ketahui itu PMK,” ungkapnya.

10 Ekor Sapi Milik Masyarakat di Abdya Mati Diduga Terjangkit PMK

Kecuali, sebutnya, sapi itu sudah dilihat langsung oleh petugas, selanjutnya dalam perawatan, tiba-tiba mati, maka bisa disimpulkan terjangkit PMK.

“Bisa saja, pemilik kerbau tidak tau, kapan kerbaunya mati. Kalau sudah tiga hari, wajar membusuk dan ada ulat,” tegasnya.

Meski begitu, pihaknya berjanji akan turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan terhadap sapi-sapi kawasan tersebut, mengingat para peternak di kawasan tersebut memelihara sapi dengan cara melepas ke kebun.

“Memang ini menjadi kendala kita juga, karena semua sapi itu liar, namun tim kita tetap turun ke lokasi guna mengantisipasi lebih banyak yang terjangkit,” pungkasnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved