Berita Banda Aceh
Nova Iriansyah Setuju Perkuat UUPA, Tak Perlu Takut Otsus Berakhir
Gubernur Aceh, Ir H Nova Iriansyah MT, menyebutkan, Aceh memiliki potensi luar biasa di sektor sumber daya alam yang semestinya menjadi pemasukan
BPMA itu hadir karena MoU, jangan keberpihakan normatif saja.
Jangan kerja by the book, jangan hanya lihat kitab saja.
Tunjukkan kepada kami ada keberpihakan, kalau yang secara normatif sudah ada SKK migas," pungkas Gubernur.
Kegiatan itu turut dihadiri Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Prof Dr Ir Marwan, Wakil Kepala BPMA, Muhammad Najib, Pelaksana tugas (Plt) Ketua Kadin Aceh, Muhammad Mada, Kadis ESDM Aceh, Mahdinur, Kepala Biro Umum Setda Aceh, Adi Dharma, Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Karo Adpim) Setda Aceh, Muhammad Iswanto, dan sejumlah Kepala SKPA terkait lainnya.
Gubernur Aceh, Ir H Nova Iriansyah MT, dalam sambutannya juga mengatakan tidak perlu khawatir jika dana otonomi khusus (otsus) Aceh berakhir.
Nova yakin, Aceh bisa lebih mandiri untuk pendanaan demi pembangunan Aceh yang bisa diperoleh dari sektor migas dan hasil alam lainnya.
"Tidak perlu ada ketakutan bagi kita bahwa pada saatnya dana otsus akan berakhir.
Kalau kita bekerja keras, maka kemandirian pendanaan bagi pembangunan Aceh yang nanti akan diformulasikan APBA itu, akan bisa kita lakukan sendiri," kata Nova.
Tapi, lanjutnya, beberapa kondisi harus diciptakan.
Nova memang tak menampik terlalu banyak PR yang harus dilakukan bersama-sama lintas sektor di Aceh.
Salah satu yang sedang digarap, kata Nova, untuk penunjang pendapatan Aceh ke depan adalah joint venture (patungan) investasi dengan Perusahaan ODIN Reservoir Consultant-Asutralia tentang pengembangan dan pengoperasian fasilitas penyimpanan karbon di Aceh.
"Ini sebuah inovasi yang luar biasa dan tentu saya meminta berbagai pakar di Aceh untuk ini.
Ini memang sebuah inovasi yang secara global belum banyak diimplementasikan.
Dan, Aceh jadi pioner kalau ini jadi," ucapnya.
Nova juga menyampaikan keyakinannya terhadap keberadaan PT PEMA yang bisa mendulang pendapatan bagi Aceh.