Internasional

Pemulung Lahore Membersihkan Debu Toko Emas, Berharap Butiran Emas Akan Didapat

Para pemulung di Lahore, Pakistan memburu tanah yang mengandung emas, kemudian dijual kepada pasar terkenal, Rang Mahal.

Editor: M Nur Pakar
AFP/File
Seorang tukang emas menyiapkan kalung di bengkelnya di Lahore, Pakistan, pada 23 Juni 2020 

SERAMBINEWS.COM, LAHORE - Para pemulung di Lahore, Pakistan memburu tanah yang mengandung emas, kemudian dijual kepada pasar terkenal, Rang Mahal.

Seperti pekan lalu, setelah tawar-menawar berjam-jam dengan lebih dari selusin pedagang emas di pasar emas terbesar Lahore, Rang Mahal yang terkenal, Maulvi Jamshaid akhirnya kembali ke rumah.

Dia membawa sekantong tanah sebesar 10 kg yang telah dibelinya seharga 100.000 rupee Pakistan atau $487, sekitar Rp 7 jutaan.

Tapi mengapa dia membayar jumlah yang besar dan kuat untuk sekarung kotoran?

Jamshaid (55) berasal dari barisan panjang niyaria, atau pemulung emas, yang melakukan pekerjaan dengan seringkali kotor dan melelahkan dalam mengekstraksi emas.

Termasuk logam mulia lainnya seperti platinum, paladium, dan perak, dari apa pun yang dapat ditemukan di toko tukang emas, bengkel, termasuk kotoran sampah.

Proses penggilingan, pengarsipan dan pemolesan yang diperlukan untuk membuat perhiasan mengirimkan awan mikroskopis debu berharga yang beterbangan ke udara,

Baca juga: Separatis Ledakkan Pasar Lahore, Dua Orang Tewas dan Puluhan Lainnya Luka-luka

Jamshaid menjelaskan, yang akhirnya mengendap di tikar, karpet, pot tanah liat yang digunakan untuk melelehkan logam, peralatan, dan lantai di toko emas Rang Mahal.

"Selalu ada tawar-menawar yang sulit," kata Jamshaid, untuk meyakinkan pedagang emas membiarkan dia menyapu lantai toko untuk membersihkan debu dan kotoran.

Dimana, kemungkinan mengandung partikel kecil emas.

Seringkali, dia juga mencari debu emas dari saluran pembuangan.

“Saya tidak mampu membeli potongan lain dari bengkel, jadi saya hanya membeli kotoran yang dikumpulkan di sana,” kata Jamshaid kepada Arab News, Rabu (15/6/2022).

Dia menempati rumah kontrakan di Gumti Bazar,

Dia duduk bersama putranya yang berusia 10 tahun, yang juga belajar perdagangan untuk mulai mengekstrak emas.

Baca juga: Viral Komplotan Ibu-Ibu Curi Gelang Emas dan Uang di Hajatan, Tampil Rapi Modus Jadi Tamu Undangan

Emas diperdagangkan pada tingkat tinggi di Pakistan, terutama karena fluktuasi harga di pasar emas batangan global.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved