Internasional

Penyelundupan Meningkat, Thailand Legalkan Ganja, Malaysia Ketar-ketir

Keputusan legalisasi ganja di Thailand ternyata membawa kegaduhan di Malaysia. Negeri Jiran tersebut mengkhawatirkan penyelundup ganja akan marak

Editor: bakri
LILLIAN SUWANRUMPHA/AFP
Sebuah kios yang menjual air ganja terlihat di ‘Thailand 420: Legalaew!’, festival akhir pekan untuk merayakan legalisasi ganja di Provinsi Nakhon Pathom, Sabtu (11/6/2022). 

Keputusan legalisasi ganja di Thailand ternyata membawa kegaduhan di Malaysia.

Negeri Jiran tersebut mengkhawatirkan penyelundup ganja akan lebih marak.

Pemerintah pun diimbau untuk memperketat perbatasan demi mencegah penyelundupan.

Proposal telah dibawa ke Kementerian Dalam Negeri sebelum diajukan ke Kejaksaan Agung.

KEPOLISIAN Kerajaan Malaysia (PDRM) mengimbau pemerintah untuk memperketat aturan di perbatasan setelah Thailand melegalkan penggunaan ganja.

Hal ini dianggap penting untuk mencegah meningkatnya penyelundupan ganja di perbatasan.

Sebagaimana diberitakan Malay Mail, Direktur Departemen Investigasi Kriminal Narkotika Bukit Aman, Datuk Ayob Khan Mydin Pitchay, menegaskan, PDRM bekerja sama dengan beberapa badan lain, seperti Departemen Bea Cukai Kerajaan Malaysia (JKDM) dan Badan Penegakan Maritim Malaysia (APMM) untuk terus meningkatkan pengawasan di perbatasan.

Peningkatan kontrol ini diterapkan untuk menangani penyelundupan ganja dari Thailand yang semakin meningkat, mengingat Bangkok baru-baru ini mengizinkan penanaman ganja.

Ayob juga menyampaikan keputusan legalisasi ganja Thailand telah membawa kegaduhan di Malaysia.

Baca juga: Faedah Ganja Kapan Bisa Dinikmati

Baca juga: Meski Tak Merokok, Ahmad Dhani Ngaku Pernah Cobain Ganja

"Tentu saja, keputusan yang dibuat Thailand membawa kegaduhan bagi kami.

Mungkin penyelundup akan lebih berani untuk membawa lebih banyak ganja ke negara ini," kata Ayob dalam seminar 'Isu Komunitas Sosial: Situasi, Tantangan, dan Pencegahan di Era Sekarang' di Universitas Teknis Melaka Malaysia (UTeM), Minggu (12/6/2022).

"Sekarang tidak ada lagi batasan untuk membawa ganja ke negara ini.

Mungkin semua orang bakal menunggu di perbatasan untuk menyelundupkannya ke Malaysia, bahkan kemarin saja, 860 kilogram ganja yang diselundupkan dari Thailand telah disita," tuturnya lagi.

"Proposal ini dibawa ke Kementerian Dalam Negeri sebelum diajukan ke Kejaksaan Agung untuk diteliti secara menyeluruh," lanjutnya.

Permintaan Melonjak

Sementara itu di Thailand, permintaan bibit ganja oleh warga dalam pameran ganja di Distrik Muang, Buri Ram, Thailand selama akhir pekan kemarin dilaporkan melebihi jumlah yang disediakan.

Kantor Kesehatan Masyarakat Provinsi Buri Ram melaporkan, beberapa pengunjung pameran ‘360° Cannabis & Hemp for the People’ di Sirkuit Internasional Chang telah menerima bibit ganja gratis dan lainnya dapat membelinya pada Jumat-Minggu (10-12/6/2022).

Di dalam pameran tersebut, Kementerian Pertanian Thailand dilaporkan telah membagikan sekitar 1.000 bibit ganja, sementara sektor swasta maupun perusahaan masyarakat menjual banyak bibit lainnya.

Dikutip dari Bangkok Post, Senin (13/6/2022), saking banyaknya yang mendaftar di pameran, banyak di antara warga harus rela masuk daftar tunggu untuk bisa mendapatkan bibit ganja gratis di departemen tersebut.

Mereka ingin menanam ganja untuk keperluan rumah tangga.

Menurut Kantor Kesehatan Provinsi Buri Ram, pameran itu menarik 66.888 pengunjung dan 218.790 penonton online.

Penjualan bibit ganja dan produk terkait bernilai hampir 10 juta baht (sekitar Rp 4,2 miliar) untuk acara tiga hari tersebut.

Kantor Kesehatan Provinsi Buri Ram mengatakan, bahwa tidak ada laporan tentang efek samping yang tidak diinginkan di antara konsumen ganja dan mereka mendidik masyarakat setempat tentang penggunaan ganja yang aman.

Pesta Ganja

Di tempat terpisah, ribuan orang itu menikmati festival yang digelar kelompok advokasi ganja, Highland Network, di White Sands Beach.

Provinsi Nakhon Pathom, Bangkok timur.

"Begitu kami berhasil masuk, kami bersemangat," kata salah satu pengunjung festival, Steve Canon (62), menceritakan pengalamannya kepada AFP pada Senin (13/6/2022).

"Sejak saat itu, orang-orang mengajak saya dan, saya tak yakin berapa jumlah pastinya, tapi saya mengisap sepanjang sore," tuturnya.

Steve merupakan musisi jazz asal Amerika Serikat yang sudah tinggal di Bangkok selama 15 tahun.

Selain Steve, ada pula Joey.

Ia terkekeh dan mengobrol dengan teman-temannya, sembari sesekali bergoyang.

"Senang banget.

Stres saya lepas.

Mengisap membuat saya tersenyum," ujar dia.

Undang-undang terbaru Thailand memang tak jelas mengatur mengenai penggunaan ganja untuk rekreasi atau kesenangan.

Aparat sebenarnya dapat menangkap warga yang mengisap ganja di luar rumah.

Namun, penangkapan itu berlandaskan aturan mengenai gangguan publik, bukan terkait penyalahgunaan narkoba.

Dalam festival ini, polisi sebenarnya hadir.

Namun, kebanyakan dari mereka hanya memantau dengan penasaran, bukan menindak orang yang melanggar aturan.

Salah satu penyelenggara festival, Arun Max Avery, pun mengaku tak khawatir soal penerapan undang-undang tersebut.

Penduduk Thailand, lanjutnya, telah memasak, membuat, dan mengobati penyakit dengan ganja jauh sebelum muncul larangan.

"Jadi melihat tanaman kembali ke tangan kami sungguh menakjubkan.

Orang-orang bebas melakukan apa pun yang mereka inginkan dengannya," kata dia. (CNNIndonesia/Kompas.com)

Baca juga: Manfaat untuk Medis Belum Jelas, Produk Ganja Banjiri Apotek, Begini Hasil Penelitian Terbaru

Baca juga: Thailand Resmi Legalkan Penanaman dan Konsumsi Ganja, Pembeli Makanan dan Minuman Ganja Membeludak

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved