Toke Sawit Diduga Dirampok
BREAKING NEWS - Toke Sawit di Abdya Diduga Dirampok, Kaca Pajero Dipecahkan, Uang Rp 192 Juta Raib
Dugaan perampokan terhadap mantan Keuchik Alue Jerjak, Kecamatan Babahrot, Abdya ini terjadi di kawasan Kuta Tuha, Blangpidie, Kamis (16/6/2022)
Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Mursal Ismail
Dugaan perampokan terhadap mantan Keuchik Alue Jerjak, Kecamatan Babahrot, Abdya ini terjadi di kawasan Kuta Tuha, Blangpidie, Kamis (16/6/2022)
Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Toke sawit atau agen pengepul tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Aceh Barat Daya atau Abdya, Jawahir (60) diduga dirampok orang tak di kenal.
Dugaan perampokan terhadap mantan Keuchik Alue Jerjak, Kecamatan Babahrot, Abdya ini terjadi di kawasan Kuta Tuha, Blangpidie, Kamis (16/6/2022)
Atas perampokan itu, uang sebesar Rp 192 juta yang baru saja diambil dari bank pun raib digondol oleh perampokan tersebut.
Jawahir mengatakan kejadian itu berawal seusai dirinya pergi buang air kecil ke Musalla Istiqomah, Gampong Kuta Tuha, Blangpidie.
Seusai membuang air kecil, ia melihat kaca mobil yang ditumpanginya, jenis Pajero Sport nopol BL 1746 C sebelah kiri sudah pecah.
Begitu juga uang yang ada di dalam tas sebesar Rp 192 juta pun ikut hilang.
“Saya hanya melihat, tas saya di bawa oleh dua orang menggunakan sepeda motor ke arah Kota Blangpidie,” ungkapnya.
Ia mengaku, tidak menaruh curiga kepada siapa pun, namun sejak keluar dari Bank hingga singgah di Mushala sempat melihat sosok dua orang yang membuntutinya.
“Karena saya tidak menaruh curiga, maka saya tidak peduli,” katanya.
Menurutnya, uang Rp 192 juta itu rencananya akan digunakan untuk membayar uang sawit petani karena dirinya membeli buah tandan segar (TBS) warga sejak beberapa tahun terakhir.
Untuk itu, ia berharap kepada pihak kepolisian untuk menangkap pelaku, jika tidak dirinya harus membayar uang tersebut kepada petani.
“Kalau tidak, maka saya harus menanggung itu semua,” pungkasnya.
Pantauan Serambinews.com, mobil milik Jawahir itu dipecahkan menggunakan batu berukuran satu inci yang dibalut dengan permen karet. (*)