Info Kesehatan
Pentingnya Pemeriksaan Dini dan Imunisasi
Di seluruh rumah sakit pemerintah di Aceh sekarang sudah ada tes cepat molekuler (TCM), bahkan di beberapa puskesmas juga sudah ada
Pemeriksaan dini terhadap kemungkinan terjangkit TBC juga sangat penting. Segera lakukan pemeriksaan di rumah sakit atau puskesmas bila mengalami batuk secara terus menerus selama dua minggu. Dengan demikian, pengobatan bisa segera dilakukan.
“Di seluruh rumah sakit pemerintah di Aceh sekarang sudah ada tes cepat molekuler (TCM), bahkan di beberapa puskesmas juga sudah ada,” sebutnya dr Iman.
Kabid P2P Dinkes Aceh ini melanjutkan, pengobatan dilakukan selama enam bulan berturutturut tanpa henti untuk menghindari pasien menjadi resisten obat. Obatobatan tersebut semuanya juga sudah tersedia di puskesmas, sehingga tidak harus ke rumah sakit.
Pemeriksaan dan pengobatan juga penting dilakukan terhadap anggota keluarga dari pasien yang didiagnosa TBC, karena dikhawatirkan telah tertular karena lama dan eratnya interaksi dengan pasien.
Baca juga: Penderita TBC di Aceh Terus Meningkat
cukup penting adalah melakukan imunisasi BCG bagi anak-anak. Imunisasi BCG ini dia katakan, memang tidak terlihat langsung hasilnya, tetapi hal ini penting bagi kesehatan di masa mendatang.
tuknya seperti investasi kesehatan, yang kegunaannya untuk melindungi diri si anak selama bertahun-tahun,” timpalnya.
Terakhir, dia juga mengingatkan tentang masih kuatnya stigma negatif di masyarakat terhadap pasien TBC. Padahal penyakit ini adalah penyakit yang bisa disembuhkan dengan pengobatan yang teratur.
“Perlu ada peningkatan kesadaran masyarakat terhadap penyakit ini dan tidak mengucilkan pasien TBC, karena penyakit ini bisa disembuhkan dengan pengobatan yang teratur,” demikian dr Iman.
Obat Cukup Banyak dan Pengobatan yang Lama
Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, Dr dr Budi Yanti Sp P (K) FAPSR menjelaskan, kesulitan dari pengobatan TBC itu adalah obatnya yang cukup banyak dan pengobatan yang lama.
Efek samping yang dirasakan dari mengkonsumsi obat juga lumayan, sehingga hal itu menyebabkan banyak pasien yang berguguran dalam rentang waktu pengobatan.
“Ada yang hanya minum obat selama 2 bulan, ada yang 3 bulan, kenapa? Karena obatnya banyak dan diminum setiap hari dalam jangka waktu yang lama serta efek samping yang lumanyan,” katanya.
Efek samping yang paling umum ditemukan itu adalah mual. Namun ada juga pasien yang mengeluh tidak mual, tergantung respons tubuh dari masing-masing pasien.
Efek samping lain yang jarang ditemukan seperti gatal-gatal, badan terasa tidak enak, nyeri sendi, dan fungsi liver yang terganggu. Dokter Budi Yanti menjelaskan, selama pengobatan TBC, fungsi kerja liver menjadi meningkat karena obat diuraikan di liver. Akibatnya, ada beberapa orang yang mengalami penyakit kuning.
“Meskipun efek samping ini jarang ditemukan, akan tetapi secara general kita perlu mengedukasi pasien agar nantinya bila muncul efek samping yang tidak diinginkan, pasien tidak kaget,”