Internasional

Presiden Ekuador Umumkan Keadaan Darurat

Presiden Ekuador, Guillermo Lasso menetapkan keadaan darurat di tiga provinsi pada Jumat (17/6/2022) malam waktu setempat

Editor: bakri

QUITO - Presiden Ekuador, Guillermo Lasso menetapkan keadaan darurat di tiga provinsi pada Jumat (17/6/2022) malam waktu setempat.

Salah satu dari tiga provinsi yang diterapkan keadaan darurat adalah provinsi tempat ibu kota Ekuador, Quito.

Keadaan darurat diumumkan sebagai tanggapan atas aksi demonstrasi, yang terkadang disertai kekerasan, dari masyarakat adat yang menuntut pemotongan harga bahan bakar.

“Saya berkomitmen untuk membela ibu kota dan negara kita,” kata Lasso di televisi, sebagaimana dilansir AFP.

Keadaan darurat memungkinkan presiden untuk memanggil angkatan bersenjata guna menjaga ketertiban, menangguhkan hak-hak sipil, dan mengumumkan jam malam.

Masyarakat adat mulai melancarkan aksi demonstrasi pada Senin (13/6/2022).

Aksi ini diikuti oleh mahasiswa, pekerja, dan elemen lainnya.

Mereka telah memblokade jalan-jalan di seluruh negeri termasuk jalan raya menuju Quito.

Sejumlah bentrokan pecah antara pengunjuk rasa dengan pasukan keamanan, menyebabkan sedikitnya 43 orang terluka dan 37 orang ditangkap.

Baca juga: Ekuador 1 Vs 1 Brasil, Faktor Ketinggian Bukan Alasan

Baca juga: Kasus Pembunuhan dan Narkotika Merajalela, Pemerintah Ekuador Berlakukan Keadaan Darurat Nasional

Untuk meredakan kemarahan di akar rumput, Lasso juga mengumumkan peningkatan kecil dalam subsidi bulanan yang dibayarkan kepada orang-orang termiskin di Ekuador.

Dia juga mengumumkan program untuk meringankan utang kepada mereka yang memiliki pinjaman dari bank-bank yang dikelola negara.

Produsen minyak Ekuador telah dilanda kenaikan inflasi, pengangguran, dan kemiskinan yang diperburuk oleh pandemi virus corona.

Lasso telah bertemu dengan para pemimpin masyarakat adat pada Kamis (16/6/2022) untuk meredakan ketidakpuasan.

Tetapi, pembicaraan tersebut tampaknya tidak menghasilkan apa-apa.

Kelompok masyarakat adat di Ekuador, Konfederasi Bangsa Pribumi Ekuador (Conaie), mengatakan akan mempertahankan blokade sampai pemerintah memenuhi daftar 10 tuntutan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved