Berita Bener Meriah
Ada Keripik Pisang Rasa Kopi di Stand MTQ Aceh
Untuk olahan kerupuk, ada rasa sayur, dan buah-buahan, seperti rasa buah jipang, wortel, dan rasa buah tomat.
Penulis: Budi Fatria | Editor: Saifullah
Laporan Budi Fatria | Bener Meriah
SERAMBINEWS.COM, REDELONG - Bagi pengunjung arena panggung utama MTQ Ke-35 tingkat Provinsi Aceh di Lapangan Pacuan Kuda Sengeda, Kabupaten Bener Meriah, jangan lupa singgah di stand expo.
Ada banyak aneka suvenir dan jajanan hasil kerajinan ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dari 10 kecamatan di Bener Meriah yang dipamerkan di stand expo tersebut.
Seperti stand Kecamatan Bukit, di mana mereka menjajakan berbagai makanan dari mulai keripik dan kerupuk dengan berbagai varian rasa.
Untuk olahan kerupuk, ada rasa sayur, dan buah-buahan, seperti rasa buah jipang, wortel, dan rasa buah tomat.
Dan yang menariknya, ada juga keripik pisang rasa kopi.
Memang, kabupaten berhawa sejuk ini terkenal dengan daerah penghasil Kopi Arabika terbaik di dunia.
Baca juga: Keripik Pisang, Oleh-Oleh Khas Bireuen
Bukan hanya keripik rasa kopi, ada juga keripik kentang, sukun, dan keripik rasa ketela ungu.
Ibu-ibu PKK dari Kecamatan Bukit tersebut mengolah kerupuk dan keripik dengan memanfaatkan hasil pertanian yang disulap menjadi berbagai varian rasa.
Keripik dan kerupuk hasil olahan ibu PKK dari Kecamatan Bukit ini cukup diminati oleh sejumlah pengunjung yang datang ke MTQ Aceh tersebut.
“Keripik dan kerupuk semua varian rasa laku dibeli oleh pengunjung. Mereka membeli sebagai oleh-oleh dan juga ada yang dinikmati langsung di sini,” ujar Lovina (55), petugas jaga stand Kecamatan Bukit kepada Serambinews.com, Selasa (21/6/2022).
Disebutkan, untuk harga juga sangat terjangkau, seperti keripik semua rasa harganya dijual Rp 5 ribu rupiah per bungkus.
Sedangkan, kerupuk dengan rasa buah-buahan dan sayuran dijual dari harga Rp 5 ribu hingga Rp 15 ribu perbungkus.
Baca juga: Alhamdulillah! 20 Pengusaha Keripik Pisang Bireuen Dapat Bantuan Menteri, Ini Jenis Bantuannya
Menurutnya, selama MTQ ini berlangsung pihaknya setiap hari bisa laku Rp 700 ribu sampai dengan Rp 1 juta perhari.
“Kami menjaga stand ini sistem shift (gantian), kalau pagi hingga siang dapat menjual 10 bungkus bahkan lebih, lain lagi shift siang hingga malam,” bebernya.(*)