Berita Aceh Besar

Kawasan HFE SieBreuh Mulai Produksi Benih Padi 25 Hektare, Anggota DPRA Minta Irigasi Harus Memadai

Penangkaran varietas Cakrabuana ini di Kemukiman Lamlheu dan Sungai Limpah, Kecamatan Sukamakmur, Aceh Besar.

Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Pengagas Kawasan HFE SieBreuh, Juanda Djamal, di lokasi penangkaran benih padi varietas Cakrabuana di Kemukiman Lamlheu dan Sungai Limpah, Kecamatan Sukamakmur, Aceh Besar, Senin (20/6/2022). 

Penangkaran varietas Cakrabuana ini di Kemukiman Lamlheu dan Sungai Limpah, Kecamatan Sukamakmur, Aceh Besar.

SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Gerakan Ekonomi Rakyat di Kawasan Halal Food Estate atau HFE SieBreuh mulai melakukan penangkaran benih padi dengan varietas Cakrabuana seluas 25 hektare. 

Penangkaran varietas Cakrabuana ini di Kemukiman Lamlheu dan Sungai Limpah, Kecamatan Sukamakmur, Aceh Besar.

Program ini dilaksanakan atas Kerja Sama Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Aceh dengan Koperasi SieBreuh dan melibatkan beberapa kelompok tani. 

Antara lain Al Falah Luthu Lamweu, Karya Makmur, Lamgeu Tuha, dan Barona Jaya Lamlheu.

Pengagas Kawasan HFE SieBreuh, Juanda Djamal, menyampaikan hal ini saat di lokasi penangkaran benih padi itu, Senin (20/6/2022).

Baca juga: Kementan Bantu Pengembangan Pertanian di Aceh Rp 82,6 Miliar, Diserah Mentan Saat Peresmian SieBreuh

Menurut dia, setelah peresmian Kawasan HFE oleh Menteri Pertanian, Yasin Limpo, mereka terus beraksi di lapangan agar perencanaan ekonomi Kawasan yang memadukan antara padi dengan ternak sapi itu dapat dijalankan.

Pada tahun 2022, khususnya MT-Gadu fokus kegiatan pada penangkaran benih padi, sehingga saat penanaman MT-Rendeng nantinya benih tersebut dapat disebarkan lebih luas.

“Untuk 25 hektare penangkar benih ini didukung oleh Distanbun Aceh.

Mereka pilih varietas Cakrabuana karena umurnya pendek, namun hasilnya tinggi. 

Tentunya ke depan varietas dapat lebih beragam, sehingga SieBreuh dapat menjadi salah satu produsen benih padi ke depannya,” jelas pria yang akrab dipanggil Bang Joe ini.

Lanjutnya, selain benih padi, Distanbun Aceh juga mendukung beberapa program lainnya yang diharapkan dapat menjadi stimulus pengembangan Kawasan HFE SieBreuh ke depan.

Baca juga: Ketua Fraksi PAN DPRA Dukung Korporasi Petani di Aceh Besar, Seperti SieBreuh

Program tersebut antara lain bantuan bibit kelapa pandan wangi, budidaya jahe merah. 

Semuanya dikelola atas prinsip kewirausahaan, koperasi SieBreuh menjadi pendamping dan menjamin hasilnya dapat dipasarkan melalui SieBreuhShop yang sudah mulai dijalankan pada pertengahan Juni 2022 ini.

Juanda menambahkan, untuk memperjelas kegiatan yang dilakukan ke depan, koperasi SieBreuh akan menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) pada 28 Juli 2022. 

Di mana targetnya penguatan manajemen koperasi agar dalam menjalankan program dapat lebih jelas, terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan.

“Selama ini masyarakat kita sudah trauma dengan koperasi karena banyak faktor yang menyebabkannya.

Maka kita perlu kuatkan manajemen, ingritas pengurus, database, dan tentunya program yang dapat melayani dan memberikan kemudahan bagi anggotanya.

Kita mau, setiap petani dapat bangga jika bergabung dengan koperasi SieBreuh ini," kata Juanda. 

Namun, secara jangka panjang, menurut Juanda, Gerakan Ekonomo Rakyat SieBreuh ini dapat diarahkan pada korporasi yang mandiri dan produktif sehingga kita tidak lagi bergantung pada bantuan pemerintah, namun pemerintah dapat menjadi mitra yang saling menguntungkan.

Baca juga: Ini Profil Kawasan Halal Food Estate SieBreuh Aceh Besar yang Diresmikan Mentan

Salah satu contohnya, kita sudah memulai dengan produksi benih ini, koperasi dapat menciptakan satu manajemen baru untuk menampung dan memasarkan ke publik hasil benih ini.

Begitu juga dengan gabah dari masyarakat, kita beli dengan harga yang lebih tinggi dan tentunya kita produksi menjadi beras untuk dipasarkan mengikuti public market.

Selain itu, sambung Juanda lagi, khusus untuk peternakan, saat ini koperasi SieBreuh sudah mulai membina anggotanya untuk beternak sapi, kambing dan unggas juga.

Untuk pemasarannya, SieBreuhShop sudah mulai bekerja sama dengan Dinas Pangan Aceh untuk memanfaatkan fasilitas Toko Tani Indonesia. 

"Kita jadikan toko tersebut sebagai episentrum pemasaran, sistemnya offline dan juga memanfaatkan perkembangan teknologi digital untuk kita pasarkan secara online.

Secara perlahan Gerakan SieBreuh terus berjalan, meski banyak juga kendala dan tantangannya.

Namun semangat kita adalah memulihkan kembali aktivitas perdagangan kita, karena kita tahu neraca perdagangan Aceh mengalami defisit yang sangat tinggi.

Jadi Gerakan SieBreuh dapat menjadi alat untuk mebangkitkan kembali ekonomi ril kita ke depan, sehingga petani menjadi senang karena hasil produksinya terjual dan mereka pun dapat menyekolahkan anak-anaknya agar menjadi generasi Aceh yang siap saat masuk ke era industri migas, tambang, energi maupun food and water industry,” tutup Juanda penuh harap. 

Saluran Irigasi Harus Jadi Perhatian di Kawasan SieBreuh

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR Aceh, Muchlis Zulkifli ST, memberikan apresiasi kepada SieBreuh atas gagasannya mulai melakukan penangkaran benih padi dengan varietas Cakrabuana seluas 25 hektare di Kemukiman Lamlheu dan Sungai Limpah, Kecamatan Sukamakmur, Aceh Besar.

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu, mengatakan Pemerintah Aceh juga harus memberikan perhatian serius pada sektor saluran irigasi dan membenahi infrastruktur untuk menuju lokasi Program SieBrueh.

"Ini merupakan kebanggaan kita dan juga berikan apresiasi kepada Distanbun Aceh atas pembinaannya terhadap petani di Aceh Besar.

Ini harus terus dikembangkan, sehingga masyarakat semakin sejahtera dalam mendongkrak perekonomian petani sawah," kata Muchlis.  (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved