Berita Politik
Beredar Foto Nasir Djamil-Irmawan Salam Komando, Benarkah Koalisi Semut Merah Menuju Aceh 1?
menelusuri tentang foto salam komando Nasir Djamil dan Irmawan untuk memastikan sudah ada deal politik terkait dengan Pilkada Aceh 2024
Penulis: Muhammad Hadi | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sebuah foto salam komando antara Nasir Djamil dan Irmawan beredar sehingga menjadi tanda tanya publik Aceh.
Keduanya merupakan politisi asal Aceh yang sama-sama menjadi Anggota DPR RI.
Nasir Djamil dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aceh dan Irmawan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Aceh.
Karena sebagian kalangan publik Aceh, foto ini dikaitkan sinyal koalisi PKB Aceh dan PKS Aceh untuk maju dalam pemilihan Gubernur Aceh/Wakil Gubernur Aceh pada Pilkada 2024.
Benarkah salam komando Nasir Djamil dengan Irmawan ini sebagai sinyal koalisi Semut Merah menuju Aceh 1 atau bertarung dalam Pilkada Aceh 2024?.
Serambinews.com mencoba menelusuri tentang foto salam komando Nasir Djamil dan Irmawan untuk memastikan benarkah sudah ada deal politik terkait dengan Pilkada Aceh 2024?.
Dari sumber-sumber Serambinews.com di internal partai, foto salam komando kedua tokoh Aceh ini diambil di Jakarta pada Selasa (21/6/2022) malam.
Baca juga: Menanti Pj Rasa Gubernur Definitif
Wajar foto salam komando Nasir Djamil dengan Irmawan dikaitkan dengan Pilkada Aceh 2024.
Apalagi, pertemuan ini setelah adanya sinyal kuat Koalisi DPP PKB dengan DPP PKS.
Karena akhir-akhir ini PKB dan PKS intens menjalin komunikasi terkait koalisi yang diberi nama Semut Merah.
Semut Merah adalah koalisi partai politik di Indonesia yang terbentuk melalui kesepakatan politik antara dua partai politik, yaitu PKB dan PKS dalam menghadapi Pemilu Presiden 2024.
Silahturahmi kedua politisi Aceh yang sama-sama anggota DPR RI kemudian ditindaklanjuti juga oleh kepengurusan kedua parpol di daerah.
Tapi Irmawan yang dikonfirmasi tentang foto salam komando itu hanya menyebutkan bahwa pertemuan biasa saja untuk bicara soal plus minus pembangunan Aceh.
"Kita hanya silaturahmi biasa dan menjalin komunikasi. Karena silaturahmi tetap kita jaga dengan siapapun termasuk sahabat Nasir Djamil yang saat ini anggota DPR RI Fraksi PKS ,” ungkap Ketua DPW PKB Aceh ini.
Baca juga: Ini Kriteria Pj Gubernur Aceh Menurut Safaruddin YARA: Harus Punya Jejaring Kuat ke Pusat
Terkait koalisi PKB dengan PKS Aceh dalam Pilkada 2024, Irmawan mengaku belum ada perintah dari pusat sehingga belum bisa memberi komentar lebih lanjut.
“Mengenai hal itu (koalisi PKB-PKS) saya belum bisa komen, karena memang belum ada perintah. Kami tadi bersilaturahmi saja, karena memang itu hal yang baik menambah rejeki,” kata Irmawan.
Semut Merah bisa jadi Naga Merah
Seperti dikutip dari Tribunnews.com, Koalisi Semut Merah yang digagas Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berpotensi menjadi semakin besar, menyusul rencana bergabungnya Partai Demokrat.
Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid mengatakan, komunikasi politik terus berjalan di antara partai politik (parpol).
Saat ini, masih ada beberapa parpol yang belum menentukan pasangan koalisi sementara mereka tidak bisa mengusung pasangan calon sendiri sehingga mau tidak mau harus berkoalisi.
Selain Demokrat, ada pula Partai Nasdem dan Gerindra yang belum menentukan pasangan koalisi.
Baca juga: Silaturahim Nasional KIB, Airlangga: Koalisi Indonesia Bersatu Terbuka Dengan Partai Manapun
Sementara parpol yang sudah membentuk koalisi yakni Partai Golkar, PPP, dan PAN yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Di antara parpol-parpol yang ada, hanya PDIP yang bisa mengusung paslon capres-cawapres tanpa harus berkoalisi.
Gus Jazil, sapaan akrab Jazilul Fawaid meengatakan, jika Demokrat, Nasdem, dan Gerindra yang saat ini belum menentukan pasangan koalisi bisa bergabung menjadi satu dalam barisan PKB dan PKS maka konstelasi politik nasional akan berubah total.
"Kalau ada nanti tambahan siapa, kan masih banyak. Nasdem belum, Demokrat belum, Gerindra belum. Nah, kalau ini tiba-tiba gabung, bukan Semut Merah itu, tapi bisa jadi Koalisi Naga Merah,” kata Gus Jazil, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (17/6/2022).
Sebelumnya, istilah Koalisi Semut Merah yang digagas PKB dan PKS muncul karena keduanya sama-sama parpol menengah.
Kendati kecil, jika ada banyak partai kecil yang bergabung maka akan menjadi besar.
Selama ini, partai-partai kecil ketika menjalin koalisi dengan ‘partai gajah’ disebut Gus Jazil kurang mendapatklan peran dalam koalisi.
Baca juga: Bandara SIM, Pintu Penggerak Ekonomi dan Menjaga Marwah Aceh
"Kan kita sering berkoalisi dengan gajah di satu tempat, semutnya juga gak dapat peran apa-apa,” ujarnya.
Gus Jazil mengatakan, tidak masalah jika nantinya partai-partai kecil bertarung dengan partai gajah pada Pilpres 2024, asalkan pertarungan berlangsung sportif dan tanpa saling curiga.
"Semut merah ini kan bisa masuk ke lubang-lubang kecil. Tapi kendati kecil kalau menggigit sakit juga,” kelakarnya.
Mengenai koalisi dengan Demokrat, Gus Jazil mengatakan bahwa deklarasi koalisi akan dilakukan ketika sudah menemukan waktu yang tepat.
"Ini kan baru komunikasi, pacaran, soal deklarasi, soal pengumuman, itu kan soal teknis saja, tidak ada yang terburu-buru.
Tentu kalau kita mau deklarasi, ya nyari hari yang baik, nyari yang suasanya terang, enggak mendung-mendung begini,” ujarnya.
Baca juga: Rekomendasi Raker DPP ISAD Aceh: Pj Gubernur Aceh Harus Pro Syariat Islam
Gus Jazil mengatakan bahwa wacana koalisi ini perlu disampaikan agar publik mengetahui bahwa komunikasi politik di antara partai-partai terus berjalan, termasuk antara PKB, PKS, dan Demokrat.
Menurutnya, PKB ingin membangun koalisi yang memang betul-betul diharapkan oleh rakyat dan yang memiliki peluang menang.
"Karena PKB ini setiap mendukung itu mesti menang. Nah untuk kali ini jangan sampai mitos ini hilang, kita hati-hati, jadi kita lihat kanan, lihat kiri," tandasnya.(*)
Baca juga: Ini Sosok Pj Gubernur Aceh yang Tepat Menurut Abu Doto