Berita Aceh Tengah

Warga Pondok Balek Diminta Waspadai Tanah Labil

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh, Mahdinur menyatakan, pergerakan tanah yang mengakibatkan tanah longsor di areal persawahan

Editor: bakri

BANDA ACEH - Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh, Mahdinur menyatakan, pergerakan tanah yang mengakibatkan tanah longsor di areal persawahan dan perkebunan tebu di Desa Pondok Balek, Kecamatan Ketol, Aceh Tengah, perlu terus diwaspadai.

“Dari hasil kunjungan Tim Geologi Dinas ESDM Aceh, Sabtu (18/6/2022) ke lokasi tanah bergerak itu, luas areal yang longsor terus bertambah,” katanya, Senin (20/6/2022).

Dikatakan, hasil pemantauan dan pengukuran dari udara pada Juni 2011 lalu, luasan tanah longsor di wilayah Gampong Pondok Balek, Kecamtan Ketol itu, baru 7.982 meter persegi.

Namun ketiga dilakukan pengukuran kembali pada 11 Juni 2022 luas areal yang sudah amblas mencapai 27.918 meter persegi.

Sementara lokasi kolam longsoran dari areal badan jalan kabupaten yang terdapat di Desa Pondok Balek Ketol, sejauh 135 meter dari badan jalan, kini tinggal berjarak 28,4 meter.

Mahdinur menjelaskan, kunjungan Tim Geologi Dinas ESDM Aceh, Sabtu (18/6/2022) ke Desa Pondok Balek, Kecamatan Ketol, atas permintaan Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar.

“Pak Bupati menyatakan pergerakan tanah di Pondok Balek, Kecamatan Ketol, sudah mengkhawatirkan karena hampir memutuskan badan jalan.

Di area tanah longsor BPBD Aceh Tengah sudah memasang rambu tanda bahaya,” terangnya.

Diungkapkan Mahdinur, hasil analisa Tim Geologi Dinas ESDM Aceh, penyebab terjadi tanah longsor di Pondok Balek karena batuan di lokasi itu masih muda.

Baca juga: BPJN Aceh Bersihkan Material Longsor di Jalan Nasional Agara-Galus, Kerahkan Alat Berat & Petugas

Baca juga: Material Longsor Tertimbun di Badan Jalan Nasional Jonggar - Gayo Lues, Kendaraan Sulit Melintas

Berasal dari formasi Gunung Api Lampahan dengan satuan pasir dan tanah tuff.

Faktor lain, diduga ada saluran air irigasi yang berada di pinggiran lintasan badan jalan yang kemungkinan mengalami kebocoran, sehingga menginfiltrasi lapisan tanah berupa material lepas.

“Proses infiltrasi menyebabkan terbentuknya zona jenuh air pada lapisan bantuan, sehingga berkurangnya gesekan antar butir pasir dan meningkatkan tekanan pori tanah yang mengganggu kestabilan lereng, hingga mempercepat terjadinya luasan tanah longsor,” terangnya.

Karena itu, tambah Mahdinur, pihaknya merekomendasikan kepada Pemerintah Aceh Tengah untuk mengingatkan masyarakat selalu waspada terhadap pergerakan tanah di dekat areal tanah longsor, terutama pada saat musim hujan.

Selain itu, menghindari beraktivitas atau bermukim , mendirikan bangunan di sekitar area tanah longsor.

“Kami juga minta di sekitar itu dilakukan pembatasan lalu lintas kendaraan berat, seperti truk angkut tanah dan alat berat, pada jalan Simpang Balek-Blang Mancung.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved