Berita Politik

Ganjar Mau Jadi Wartawan atau YouTuber Usai Masa Jabatan Gubernur Berakhir

Ganjar berkelakar dirinya ingin menjadi wartawan atau youtuber saat kariernya sebagai gubernur berakhir

Editor: bakri
ANTARA/M RISYAL HIDAYAT
Kader PDIP yang juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (tengah) menjawab pertanyaan jurnalis di sela istirahat pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDIP di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (22/6/2022). 

JAKARTA - Masa Jabatan Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah (Jateng) akan berakhir pada 6 September 2023.

Terkait hal itu, Ganjar berkelakar dirinya ingin menjadi wartawan atau youtuber saat kariernya sebagai gubernur berakhir.

"Ya kalau mau ngelamar jadi wartawan, kamu (wartawan) ajarin saya dulu dong," kata Ganjar di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (22/6/2022).

"Setidaknya saya jadi youtuber," sambung kader PDI Perjuangan (PDIP) itu.

Sementara Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul mengatakan, karier politik Ganjar usai jabatan gubernurnya berakhir akan ditentukan oleh Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP.

"Bagaimana itu masa depan Pak Ganjar di PDIP itu tentu hampir pasti ibu ketua umum yang akan menentukan, bos," ucap Bambang.

Menurut Bambang, Megawati pasti memiliki pertimbangan untuk menentukan nasib kadernya, termasuk Ganjar.

"Beliau yang akan tahu, beliau yang akan pertimbangan dari sekian sisi," ungkapnya.

Belakangan elektabilitas Ganjar sebagai calon presiden (capres) 2024 berdasarkan survei yang dilakukan sejumlah lembaga semakin meningkat.

Baca juga: Ganjar-Puan Terpisahkan Hasto, Puan Asyik Selfie Saat Jokowi Menghadap Megawati

Baca juga: Megawati Ancam Pecat Ganjar Pranowo Karena Bermain Dua Kaki? Begini Tanggapan Sekjen PDIP Hasto

Survei terkini Litbang Kompas misalnya, mencatat elektabilitas Ganjar berada di angka 22 persen, naik dibandingkan 20,5 persen pada Januari 2022.

Kendati naiknya elektabilitas Ganjar belum mampu mengungguli Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang elektabilitasnya sebesar 25,3 persen.

Terkait makin meningkatnya elektabilitas Ganjar itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menilai itu merupakan hal biasa dalam dinamika politik.

"Naik turun (survei) itu biasa," kata Hasto, Selasa (21/6/2022).

Menurut Hasto, untuk menjadi seorang pemimpin atau presiden tentu memiliki pertimbangan yang sangat mendalam.

"Itu peristiwa dinamika politik yang biasa.

Tetapi pertimbangan untuk menjadi pemimpin itu kan sangat dalam," ujarnya.

Hal tersebut, kata dia, terbukti ketika Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memilih Joko Widodo (Jokowi) menjadi Capres dulu.

"Harus jernih dan itulah yang dilakukan Bu Megawati.

Kalo enggak, enggak ada Jokowi," ucapnya.

Megawati sendiri dalam pidato politiknya saat pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6) lalu mengingatkan kader partainya tak bermain dua kaki dalam Pilpres 2024.

Megawati mengatakan, dirinya memiliki kewenangan menentukan siapa calon presiden (Capres) yang diusung PDIP 2024.(tribun network/frs/dod)

Baca juga: Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Ganjar: Warga Bangsa Mendoakan Bapak Sehat Selalu

Baca juga: Puan Maharani Tanggapi Dingin soal Ganjar Pranowo Dibajak NasDem Jadi Capres

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved