Berita Kutaraja
Alumni Darul Falah Jeunieb Dirikan Dayah di Medan, Ketua Umum Riadah: Ada 4 Unsur Majunya Pendidikan
“Jika keempat unsur tersebut terpenuhi, insya Allah dunia pendidikan akan berkembang dan maju,” ujar Waled Gp Gajah.
Laporan Saifullah | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pesantren Ma’had Babul Falah Ash-Shamadiyah Cabang Darul Falah Jeunieb yang berlokasi di Jalan Banteng, Gang Sidodadi, No 47, Kota Medan, Sumatera Utara diresmikan pada Minggu (26/6/2022).
Acara peresmian tersebut dihadiri langsung Ketua Umum alumni Dayah Darul Falah Jeunieb yang tergabung dalam Riadah, Tgk H Abdul Hadi atau yang akrab disapa Waled Gp Gajah.
Turut hadir juga pengurus Aceh Sepakat dan KH Mufti Ahmad Nasihin, Pimpinan Pesantren Darusshafa Medan.
Dalam sambutannya pada acara peresmian dayah yang didirikan alumni Dayah Darul Falah di Medan tersebut, Ketua Umum Riadah, Tgk H Abdul Hadi menekankan bahwa ada 4 unsur penting dalam memajukan pendidikan.
“Jika keempat unsur tersebut terpenuhi, insya Allah dunia pendidikan akan maju dan berkembang,” ujar Tgk H Abdul Hadi yang akrab disapa Waled Gp Gajah ini.
Pimpinan Dayah Dhiaul Falah Assamadiyah Gp Gajah Jadan, Pidie ini merincikan, empat unsur penting tersebut yakni, ilmu para ulama.
Baca juga: Anggota DPRA Kunker ke Dayah Dhiaul Falah Assamadiyah, Begini Harapan Waled Gp Gajah
“Unsur kedua adalah, murah tangan orang kaya. Ketiga, adilnya para pemimpin dan yang terakhir doa para fakir dan miskin,” urai Waled Gp Gajah.
Bila keempat unsur tersebut terpenuhi, Ketua Umum Riadah ini optimis, dunia pendidikan akan maju dan berkembang dengan seizing Allah SWT.
Sementara itu, dayah yang yang berlokasi di Medan tersebut diberi nama Pesantren Ma’had Babul Falah Assamadiyah.
Dayah tersebut dipimpin Tgk Muhammad Nur Abdul Manaf yang juga merupakan alumni Dayah Darul Falah Jeunieb, Bireuen.
Kiprah Dayah Dhiaul Falah Assamadiyah
Sementara itu, penyalahgunaan narkoba saat ini sudah menjamah hingga seantero pelosok Aceh. Bukan hanya di perkotaan, di pedesaan pun peredaran barang haram itu cukup kentara.
Baca juga: 15 Orang Ditangkap Tiap Hari di Aceh karena Narkoba Terungkap Saat Sosialisasi di Dayah Dhiaul Falah
Berpijak dari fakta ini, Dayah Dhiaul Falah Assamadiyah Gampong Gajah Meunasah Jadan, Kecamatan Mutiara, Pidie pun mengambil langkah-langkah protektif.
Untuk memberi pemahaman bagi kalangan santri agar tidak terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba, pihak dayah menggandeng Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Pidie) untuk memberikan sosialisasi.
Pimpinan Dayah Dhiaul Falah Assamadiyah, Tgk H Abdul Hadi, MA mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan BNNK Pidie akan mengadakan sosialisasi tentang bahaya narkoba ini pada Selasa (22/9/2020) mendatang.
Sosialisasi tentang pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkoba (P4GN) di masa pandemi Covid-19 ini, jelas Tgk Abdul Hadi, akan menghadirkan Kepala BNNK Pidie sebagai pemateri.
"Insya Allah, Kepala BNNK Pidie, Bapak AKBP Drs H Sulaiman Yusuf akan hadir dan turut menjadi narasumber dalam sosialisasi ini nanti," ujarnya.
"Peserta sosialisasi ini adalah para santri di Dayah Dhiaul Falah Assamadiyah. Mudah-mudahan, acara ini nanti berjalan lancar dan mendapat berkah dari Allah SWT," ucap Tgk Abdul Hadi.
Baca juga: Sosialisasikan Bahaya Narkoba di Kalangan santri, Dayah Dhiaul Falah Assamadiyah Gandeng BNNK Pidie
Pada sisi lain, Tgk Abdul Hadi menceritakan, Dayah Dhiaul Falah Assamadiyah berdiri pada 24 Maret 2005, di Gampong Gajah Meunasah Jadan, Kecamatan Mutiara, Pidie.
Kompleks Dayah Dhiaul Falah Assamadiyah di Gampong Gajah Meunasah Jadan, Kecamatan Mutiara, Pidie.
Saat ini, sebutnya, santri yang belajar ilmu agama di dayah tersebut mencapai 140 orang, dengan rincian 70 santri laki-laki dan 70 santri perempuan.
"Tapi yang mondok atau tinggal di dayah, hanya santri laki-laki. Santri ini berasal beberapa kabupaten di Aceh, seperti Aceh Utara, Bireuen, Bener Meriah, Pidie Jaya, dan tentu saja Pidie," ungkapnya.
Untuk diketahui, Tgk Abdul Hadi adalah Ketua Alumni Dayah Darul Falah Jeunieb, Bireuen. Selain berguru di Jeunieb, Pimpinan Dayah Dhiaul Falah Assamadiyah ini juga menuntut ilmu di sejumlah ulama besar Aceh.
Baca juga: Keseruan Santri dan Guru Dayah Darul Quran Aceh Tutup Tahun Ajaran, Gelar Hiking dan Aneka Lomba
Di antaranya berguru dengan Tgk H Abdusamad bin Miudajini atau Abu Di Lheue, dan Tgk H Usman bin Ali atau Abu Kuta Krueng, serta Tgk H Muhammad Amin bin Mahmudsyah atau lebih dikenal dengan nama Abu Tumin Blangbladeh.(*)