Jurnalisme Warga
Takengon, “Puncak”-nya Aceh
saya ditugaskan Dinas Pendidikan Aceh untuk mengoordinir kegiatan pelatihan guru imbas sebagai bagian dari program penyiapan guru inti UTBK

Termasuk kopi natural yang sudah siap untuk disajikan di kebun kopi.
Kebun kopi ini tidak jauh dari pusat kota Takengon.
Tidak butuh waktu lama bagi kami menuju kebun kopi ini.
Sesampai di kebun kopi, kami disuguhi pemandangan hamparan pohon kopi yang siap panen.
Kedatangan kami sangat tepat dengan waktu panen.
Selain kopi, kami juga disuguhi pucuk labu yang dapat kami petik di kebun tersebut.
Pucuk labu ini sangat enak dijadikan sayur-mayur.
Kami memasuki kebun kopi milik Ketua IGI Aceh Tengah ini.
Biji-biji kopi yang sudah memerah maupun yang masih hijau bergelantungan di setiap cabang maupun ranting pohon kopi.
Pemandangan yang sangat indah dan memanjakan mata.
Sebelum memanen kopi, Supriliwati menyuguhkan kopi natural yang sudah diseduh.
Kopi tersebut dicampur dengan gula aren.
Kami menyeruput kopi natural dengan campuran gula aren.
Rasanya sangat enak.
Ditambah suasana ngopi di kebun kopi tentu merupakan sensasi yang tidak ternilai harganya.