Internasional
Pengadilan Jerman Hukum Mantan Pengawal Nazi Berusia 101 Tahun
Pengadilan Jerman menjatuhkan hukuman lima tahun penjara kepada seorang mantan penjaga kamp konsentrasi Nazi, pria berusia 101 tahun.
SERAMBINEWS.COM, BRANDENBURG AN DER HAVEL - Pengadilan Jerman menjatuhkan hukuman lima tahun penjara kepada seorang mantan penjaga kamp konsentrasi Nazi, pria berusia 101 tahun.
Dia menjadi orang tertua yang sejauh ini diadili karena terlibat dalam kejahatan perang selama Holokus.
Josef Schuetz dinyatakan bersalah menjadi pendukung pembunuhan dalam setidaknya 3.500 kasus saat bekerja sebagai penjaga penjara di kamp Sachsenhausen di Oranienburg, utara Berlin.
Dia bertugas dari tahun 1942 sampai 1945.
Dia sangat tidak mungkin dipenjara mengingat usianya .
Pensiunan itu, yang sekarang tinggal di negara bagian Brandenburg, mengaku tidak bersalah.
Dia mengatakan sama sekali tidak melakukan apa-apa, bahkan tidak bekerja di kamp tersebut.
Baca juga: Putin Sejajarkan Tentara Merah Melawan Nazi dengan Pasukan Ukraina, Rayakan Hari Kemenangan PD II
"Saya tidak tahu kenapa saya ada di sini," katanya di akhir persidangan, seperti dilansir AFP, Rabu (29/6/2022).
Tetapi hakim ketua Udo Lechtermann mengatakan dia yakin Schuetz bekerja di Sachsenhausen dan mendukung kekejaman yang dilakukan di sana.
“Selama tiga tahun, Anda menyaksikan para tahanan disiksa dan dibunuh di depan mata Anda,” kata Lechtermann.
“Karena posisi Anda di menara pengawas kamp konsentrasi, Anda terus-menerus memiliki asap krematorium di hidung Anda,” katanya.
“Siapa pun yang mencoba melarikan diri dari kamp ditembak dan setiap penjaga secara aktif terlibat dalam pembunuhan ini,” tambahnya.
Lebih dari 200.000 orang, termasuk orang Yahudi, Italia, penentang rezim dan orang gay ditahan di kamp Sachsenhausen dari 1936 sampai 1945.
Baca juga: Menteri Pertahanan Inggris Samakan Vladimir Putin dan Rusia dengan Nazi
Puluhan ribu narapidana meninggal karena kerja paksa, pembunuhan, eksperimen medis, kelaparan atau penyakit.
Sebelum kamp itu dibebaskan oleh pasukan Uni Soviet, menurut Sachsenhausen Memorial and Museum.