Berita Lhokseumawe

Warga Protes Jalur Kereta Api Dibangun di Tengah Permukiman, Ketua DPRK Minta Dicari Lokasi Lain

“Ini mungkin lebih baik jangan dibangun dalam permukiman warga. Di samping risiko kecelakaan tinggi, juga sudah tak pantas," tukas Ketua DPRK.

Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
Ketua DPRK Lhokseumawe, Ismail A Manaf. 

Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE – Warga Gampong Blang Naleung Mameh, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe memprotes pembangunan jalur kereta api karena dibangun di tengah permukiman penduduk.

Untuk itu, warga meminta kepada pemerintah agar rel kerapa api itu dipindahkan ke lokasi yang lain.

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRK Lhokseumawe, Ismail A Manaf mengungkapkan, pembangunan jalur rel itu memang tidak pantas dibangun di tengah permukiman penduduk.

 Menurutnya, lebih baik dicarikan lokasi lain, karena kereta api kurang bagus jika melintas di daerah perkotaan atau ramai penduduk.

Untuk itu, ia berharap, kepada pihak PT KAI agar merelokasi rel tersebut dan bisa mencari jalur alternatif lainnya seperti kawasan jalan line pipa maupun jalan elak.

“Ini mungkin lebih baik jangan dibangun dalam kawasan tersebut. Di samping risiko kecelakaan tinggi, juga sudah tak pantas berada dalam permukiman penduduk,” kata Ismail A Manaf kepada Serambinews.com, Kamis (30/6/2022).

Baca juga: Dianggap Membahayakan, Warga Minta Pemko Lhokseumawe Relokasi Pembangunan Rel Kereta Api

Sebelumnya, Ridwan ZA, Tokoh Masyarakat Gampong Blang Naleung Mameh, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe menyebutkan, warga mendukung dengan adanya pekerjaan atau pembangunan rel kereta api.

"Sebenarnya kita mendukung terhadap pembangunan jalur kereta api untuk kemajuan daerah. Tetapi lokasinya jangan dekat dengan permukiman warga yang sangat padat," ungkap Ridwan.

Ridwan meminta, Pemko Lhokseumawe mencari solusi untuk tukar guling lahan dengan PT KAI agar bisa merelokasikan ke tempat lain yang lebih aman atau jauh dari permukiman warga.

"Tujuannya untuk menghindari kecelakaan sebagaimana yang telah terjadi sebelumnya di Krueng Geukueh. Lokasi yang dibangun ini merupakan kawasan padat penduduk," sebutnya.

Ridwan menambahkan, apalagi jalur kereta api itu persis di pinggir Jalan Nasional Banda Aceh-Medan.

Sehingga akan sulit bagi warga setempat mengakses jalan, karena terhalang jalur rel kereta api.

Baca juga: VIDEO Melihat Jembatan Bekas Rel Kereta Api Jaman Belanda di Pedalaman Pidie

"Artinya, kita bukan menolak terhadap pembangunan jalur rel kereta api, khususnya di kawasan Blang Naleung Mameh,” beber dia.

“Tetapi pemerintah perlu mengkaji kembali terkait lokasi yang tepat untuk dibangun itu," tukas Ismail. 

"Ini kan lokasi padat penduduk, maka dikhawatirkan terjadi kecelakaan, terlebih banyak anak-anak karena sangat berdekatan dengan rumah warga," paparnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved