Breaking News

Mengenal Red Devil, Ikan Iblis Merah yang Muncul di Danau Toba, Cantik Tapi Jadi Ancaman Hewan Lain

Mengenal lebih jauh tentang Ikan Red Devil atau ikan iblis merah yang muncul di Danau Toba, ikan cantik tapi jadi ancaman bagi hewan lain.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Yeni Hardika

Mengenal Red Devil, Ikan Iblis Merah yang Muncul di Danau Toba, Cantik Tapi Jadi Ancaman Hewan Lain

SERAMBINEWS.COM - Mengenal lebih jauh tentang Ikan Red Devil atau ikan iblis merah yang muncul di Danau Toba, ikan cantik tapi jadi ancaman bagi hewan lain.

Red Devil fish atau ikan iblis merah beberapa waktu lalu dikabarkan muncul di Danau Toba dan menyerang ikan endemik seperti ikan mas di danau tersebut.

Beberapa waktu lalu, tepatnya pada Mei 2022, Serambinews.com sempat mengabadikan momen ikan red devil dipancing oleh warga, ikan iblis merah ini tanpa segan memunculkan diri tepatnya di Desa yang terletak di pesisir Danau Toba, Silalahi III kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, provinsi Sumatra Utara.

Memang sekilas susah membedakan mana ikan red devil dan ikan mas yang menjadi endemik danau tersebut.

Penelusuran Serambinews.com di platform TikTok juga banyak pemancing yang mengeluhkan banyaknya ikan red devil di Danau Toba.

Kehadiran ikan Red Devil tentu menjadi ancaman serius adanya predator asing di perairan lokal.

Baca juga: Masih Menjadi Misteri, Apakah Ikan Duyung Ada? Ini Penjelasan Soal Duyung & Perbedaan dengan Dugong

Kasus tersebut, menarik perhatian dosen Prodi Akuakultur SIKIA Banyuwangi Universitas Airlangga (Unair) Darmawan Setia Budi S Pi M Si.

Beliau mengatakan bahwa ikan iblis yang memiliki nama latin Cichlasoma labiatum bukan berasal dari Indonesia melainkan berasal dari Danau Managua dan Danau Nikaragua di Amerika Tengah.

Penyebab ikan iblis merah muncul di Danau Toba

Awal keberadaannya di Indonesia, ikan ini diperkenalkan sebagai ikan hias akuarium.

Sehingga marak dibudidayakan oleh masyarakat.

“Ikan ini dikenal sebagai ikan predator, karena termasuk golongan ikan karnivora dan memiliki kebiasaan memakan hewan-hewan yang lebih kecil,” ungkapnya dilansir Serambinews.com dari laman Universitas Airlangga.

Munculnya ikan ini, sambung Darmawan, di perairan umum Indonesia seperti Danau Toba, kemungkinan disebabkan karena lemahnya pemahaman masyarakat yang memelihara atau membudidayakan ikan itu sebagai ikan hias.

Baca juga: Inilah Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia dengan Berat 300 Kg, Ditangkap di Sungai Mekong Kamboja

Terdapat beberapa masyarakat yang memang tidak sengaja melepaskan ikan tersebut, bahkan ada yang sengaja melepas liarkannya.

Ikan iblis apabila dilepas liarkan di perairan umum akan berdampak pada populasi spesies endemik yang ada di perairan tersebut.

“Sebagai ikan yang bersifat predator, ikan iblis akan memangsa ikan yang lebih kecil yang sebagian besar mangsanya tersebut bisa jadi adalah benih-benih ikan endemik asli perairan tersebut,” jelasnya.

Di sisi lain, ikan iblis memiliki kemampuan berkembang biak yang cukup besar, sehingga pertumbuhan populasi ikan tersebut sangat pesat. Maka dari itu, ikan iblis bisa disebut sebagai ikan invasif yang membuat populasinya lebih dominan dibanding ikan asli Danau Toba.

“Hal ini tentunya menjadi ancaman yang sangat serius terhadap kelestarian spesies endemik di sana,” tuturnya.

Baca juga: Tangkap Ikan dengan Kompresor, Ditpolairud Amankan 8 Nelayan di Perairan Pulo Aceh

Cara cegah dan menanggulangi ikan iblis merah

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi adanya ikan iblis di suatu ekosistem perairan tertentu.

Menurut Darmawan langkah pertama adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai akibat pelepasliaran spesies asing di perairan.

Langkah kedua adalah dengan memperketat aturan budidaya ikan spesies asing agar tidak mudah dilepas liarkan di alam.

Sedangkan untuk penanggulangan ikan iblis tidak bisa hanya dilakukan secara alami, tetapi perlu adanya intervensi manusia.

Selain itu ikan tersebut harus dimanfaatkan secara masif, tidak hanya sebagai ikan hias tetapi juga dikonsumsi.

Sehingga bisa meningkatkan eksploitasi dari Danau toba, yang secara langsung diharapkan dapat menjadi kontrol dari populasi ikan iblis.

“Selain itu bisa dengan meningkatkan pemanfaatan ikan iblis sebagai ikan konsumsi, dapat juga dilakukan misalnya dengan membuat berbagai olahan makanan dari ikan tersebut. Sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomisnya dan berdampak pula terhadap pendapatan masyarakat Danau Toba,” saran dosen Akuakultur SIKIA Banyuwangi UNAIR.

Masyarakat Jangan Melepas liarkan Ikan Sembarangan

Anggapan bahwa melepasliarkan ikan peliharaan itu baik adalah tidak benar, terlebih pada ikan spesies asing.

Jika penghobi sudah bosan atau sudah tidak mampu memelihara lagi, Darmawan menyarankan sebaiknya tidak begitu saja dilepas di sungai, danau, atau perairan lainnya.

Namun diberikan kepada penghobi lain yang masih berminat, atau dapat dikonsumsi dengan catatan ikan tersebut aman daripada dilepas di alam secara sembarangan.

“Selain berisiko menjadi ikan invasif, belum tentu juga ikan yang dilepas tersebut bisa survive karena habitat liar juga jauh berbeda dengan akuarium,” pesannya.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Baca juga berita lainnya

Baca juga: Bisa Jadi Pengingat Kiamat, Inilah 3 Keutamaan Surat Al Kahfi yang Dianjurkan Dibaca Hari Jumat

Baca juga: Ini 5 Amalan Hari Jumat yang Banyak Mendatangkan Pahala, Sangat Rugi Jika Dilewatkan

Baca juga: Viral Tunanetra si Penjual Kacang Tayamum dan Shalat di Depan Supermarket, Ramai Netizen Buka Donasi

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved