Idul Adha 2022
Idul Adha Makin Dekat, Berapa Umur Minimal Kambing dan Sapi untuk Kurban? Simak Penjelasan Berikut
cara yang digunakan oleh masyarakat untuk mengetahui kambing sudah cukup umur atau tidak untuk dijadikan kurban adalah dengan memeriksa giginya
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Mursal Ismail
Lantas, jamaah tersebut kembali menanyakan kepada UAS terkait perbedaan Arab Saudi yang lebih dahulu melaksanakan Idul Adha 1443 H daripada Indonesia.
Kemudian UAS menjawab, "waktu shalat pakai waktu matahari, kita di timur lebih dulu. Kalau awal bulan tu ikut Hilal, bulan, yang di barat lebih dulu".
Jamaah itu kemudian menanyakan lagi ke UAS, “Tapi kan puasa Arafah tu ikut Wuquf Ustadz?".
Mendapati pertanyaan itu, UAS kemudian meminta jamaah tersebut untuk memahami Wuquf di Arab Saudi mengikuti waktu wilayah mana.
"Wuquf ikut apa? Ikut tanggal 9. Tanggal 9 ikut apa? Ikut tanggal 1. Tanggal 1 ikut apa? Ikut hilal. Jadi puasa tu tanggal 9, bukan tanggal 8, bukan pulak tanggal 10,” terang UAS.
Karena itu, Ustadz Abdul Somad meminta umat muslim untuk menghargai perbedaan ini dengan mengikuti mathla' masing-masing daerah.
“Ikut mathla' daerah masing-masing" tegas UAS.
Namun apakah hal ini pernah terjadi pada zaman Salaf?
UAS pun menjawab bahwa perbedaan ini juga pernah terjadi.
"Kuraib dari Madinah ke Syam. Di Syam mereka melihat Hilal malam Jum'at. Ibnu Abbas di Madinah melihat Hilal malam Sabtu,” terang UAS.
“Syam dengan Madinah aja beda mathla', apalagi Makkah dengan Pekanbaru" pungkasnya.
Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga meminta umat muslim Indonesia bersikap dewasa dan bijak serta menghargai dalam perbedaan penentuan awal Dzulhijja 1443 H.
(Serambinews.com/Firdha Ustin)
IKUTI DAN BACA BERITA SERAMBINEWS.COM DI GOOGLE NEWS