Internasional
Jika Sanksi AS dan Eropa ke Rusia Berlanjut, Harga Minyak Bakal Meroket Sampai Rp 35 Ribu Per Liter
Harga minyak dunia bakal meroket sampai Rp 5,7 juta per barel atau per 159 liter.
SERAMBINEWS.COM, RIYADH - Harga minyak dunia bakal meroket sampai Rp 5,7 juta per barel atau per 159 liter.
Jika dihitung, maka harga per liter bisa mencapai Rp 35 ribu per liter.
Kondisi itu tentunya akan membuat dunia semakin terjepit, bahkan negara-negara kaya juga akan terkena imbas.
Termasuk pemberi sanksi keras, Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa, seperti dilansir Bloomberg, Minggu (3/7/2022).
Ketegangan geopolitik yang terus berlangsung akan memaksa Rusia melakukan pembalasan pengurangan produksi minyak mentah.
Bloomberg melaporkan mengutip analis di JPMorgan Chase & Co, maka harga minyak dunia bakal melambung tinggi.
Baca juga: Sanksi AS ke Rusia, Harga Minyak Dunia Melambung, Pemerintah Kembali Rencanakan Kenaikan Pertalite
Setelah invasi Rusia ke Ukraina, sekutu Barat yang dipimpin oleh AS memberlakukan beberapa sanksi keras.
Bahkan, menyusun mekanisme yang rumit untuk membatasi harga yang diambil untuk minyak Rusia.
Menurut analis JPMorgan, Natasha Kaneva, saat ini Rusia menikmati posisi keuangan yang kuat dan mampu memangkas produksi minyak mentah harian sebesar 5 juta barel.
Para analis mencatat pengurangan produksi minyak mentah Rusia bisa menjadi bencana bagi dunia.
Dimana, pemotongan 3 juta barel akan meningkatkan harga minyak mentah London menjadi $190 per barel.
Dalam skenario terburuk, jika produksi dipotong 5 juta barel, harganya bisa mencapai $380 per barel.
Baca juga: Harga Minyak Dunia Melonjak akibat Serangan Rusia ke Ukraina, Pemerintah Diminta Jaga Harga BBM
“Risiko yang paling jelas dan mungkin dengan pembatasan, Rusia mungkin memilih untuk membalas dengan mengurangi ekspor," ujarnya.
Dia menyatakan itu menjadi cara Rusia untuk menimbulkan rasa sakit parah bagi Barat yang menjatuhkan sanksi kepada negaranya.(*)