Harga Cabai Merah
Fluktuasi Harga Cabai Merah Masih Sangat Tinggi, Harganya Mulai Rp 85.000 – Rp 120.000/Kg
Apakah pada hari meugang Lebaran Haji/Idul Adha 1443 Hijriah 8 – 9 Juli nanti, harganya bisa menembus Rp 150.000/Kg, mungkin
Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Herianto l Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kalangan pedagang cabai merah di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar dan Pasar Kampung Baru, maupun Pasar Terpadu Al Mahirah, Kota Banda Aceh menyatakan, fluktuasi harga cabe merah sampai menjelang meugang lebaran Idul Adha 1443 Hijriah belum bisa terkendali, bahkan perubahannya sangat tinggi.
“Pada hari Jumat (30/6) kemarin, pedagang cabe masih ada yang menjual dengan harga Rp 85.000/Kg, tapi pada hari Minggu, naik lagi mencapai di atas Rp 100.000/Kg, yaitu antara Rp 110.000 – Rp 120.000/Kg, ” kata seorang pedagang cabe merah di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar, Taufiq kepada Serambi, Minggu (3/7/2022).
Taufiq mengatakan, harga cabe merah memang tinggi, tapi pembelinya tetap aja ada. Buktinya stok cabe merah asal Brastagi Sumut yang dikirim dua hari lalu sebanyak 150 Kg, sisa yang belum terjual tinggal 20 Kg lagi. Ini artinya, meski harga mahal, tapi yang datang beli cabe merah dan bawang merah tetap banyak.
Amin, pedagang cabe merah di Pasar Kampung Baru mengatakan, harga cabe merah segar dari Brastagi pada hari Minggu (2/7) ini sudah berada di atas Rp 100.000/Kg, yaitu antre Rp 110.000 – Rp 120.000/Kg. Tidak hanya cabe merah segar yang harganya naik, cabe merah kering yang diimpor dari India dan Thailand, harganya juga naik dari Rp 75.000 menjadi Rp 85.000/Kg.
• Jelang Idul Adha, Ini Harga Sejumlah Komoditas di Aceh Besar, Harga Cabai Merah Turun
Para Ibu rumah tangga, kata Amin, bayang yang terkejut dan stres mendengar harga cabe merah segar sudah dua pekan tidak turun-turun, terus berada di atas Rp 100.000/Kg. Ada juga, cabe merah yang berada di bawah Rp 100.000/Kg, yaitu cabe merah dari Pidie Rp 85.000/Kg, tapi mutunya kurang bagus. Sebagian ibu-ibu rumah tangga, kurang menyukainya.
Para pedagang cabe merah mengatakan, harga cabe merah akan terus bergerak naik , tapi sampai pada angka berapa naiknya, kita lihat saja nanti. Pada Minggu ini, harganya sudah ada yang mencapai Rp 120.000/Kg.
“Apakah pada hari meugang Lebaran Haji/Idul Adha 1443 Hijriah 8 – 9 Juli nanti, harganya bisa menembus Rp 150.000/Kg, mungkin saja,” kata Taufiq, pedagang cabe di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar.
• Harga Cabai Merah Melonjak Tinggi di Meulaboh, Ini Penjelasan Disperindagkop Aceh Barat
Sejak harga cabe mahal pada minggu pertama Juni lalu, kata Taufiq, banyak pedagang bumbu-bumbuan yang sudah tidak berjual lagi, karena mereka juga kewalahan menghadapi harga cabe merah dan bawang merah yang terus melambung tinggi.
Taufiq mengatakan, harga cabe merah, bawang merah, cabe rawit, cabe hijau, terus bergerak naik. Bawang merah, pada akhir Juni lalu harganya sempat turun menjadi Rp 45.000/Kg, tapi jelang lebaran Idul Adha 1443 Hijriah, 10 Juli 2022 mendatang, harganya mungkin sa abisa kembali bergerak naik lagi Rp 55.000 – Rp 60.000/Kg. Sementara cabe rawit dan cabe hijau, harganya juga sudah naik kembali antara Rp 60.000 - Rp 70.000/Kg.
Komoditi bumbu-bumbuan yang fluktuasi atau perubahan harganya masih terkendali adalah bawang putih Rp 22.000/Kg, bawang peking impor Rp 16.000/Kg, tomat Rp 12.000/Kg, kentang juga demikian Rp 12.000/Kg. Sementara kerupuk muling/kerupuk melinjo masih bertahan pada harga antara Rp 85.000 – Rp 100.000/Kg.
Taufiq mengatakan, harga cabe merah bergerak naik, karena pasokan cabe merah dari petani lokal, sedikit dan kualitas cabe yang dipanen kurang begitu bagus, pengaruh perubahan iklim panas ke hujan dan tekanan angin, banyak bunga cabe merah yang rontok, sehingga produksi cabe lokal jadi rendah.
Pada bulan Maret dan April 2022 lalu, ungkap Taufiq, harga cabai merah masih bisa terkendali, karena pasokan cabe merah produksi petani lokal masih tinggi 1 – 2 ton per hari. Sekarang sekitar 100 – 200 Kg. Untuk Pasar Induk Lambaro, harga cabe baru bisa normal, jika ada pasokannya mencapai angka 2 – 3 ton per hari. Sementara sejak awal Juni sampai awal Juli 2023 ini, pasokan cabe merah paling banyak saat ini ke Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar sekitar 500 – 600 Kg per hari, sedangkan kebutuhannya sekitar 2-3 ton per hari.
Jadi, menurut Taufiq, harga cabe merah bertahan mahal, sejak awal Juni 2022 – awal Juli 2022 ini, disebabkan pasokannya dari daerah sentra cabe merah di Aceh, seperti dari Sigli, Tangse, Pidie, Meureudu, Pijay, Pulo Aceh, Seulimum, Aceh Besar, Blangkejeren, Gayo Lues, Takengon, Aceh Tengah ke Pasar Tradisional Aceh Besar dan Banda Aceh, sudah menurun drastis.
“Sedangkan permintaannya dari konsumennya, mulai dari pengusaha katering, rumah makan, restoran, kafe dan ibu rumah tangga masih tetap tinggi,” pungkas Taufiq.(*)