Idul Adha 2022
Niat Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, Arafah Dalam Bahasa Arab dan Latin, Cek Juga Jadwal Puasanya
puasa Arafah 2022 atau pada tahun ini dapat dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah 1443 Hijriah atau 1 hari sebelum Hari Raya Idul Adha 1443 H/2022 Masehi.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Berikut lafadz niat puasa Dzulhijjah, puasa Tarwiyah dan puasa Arafah dalam Bahas Arab dan bahasa latin.
Umat muslim di seluruh dunia saat ini sudah memasuki bulan Dzulhijjah 1443 Hijriah.
Itu artinya, tidak lama lagi umat muslim juga akan merayakan hari Raya Idul Adha 2022.
Menjelang Hari Raya Idul Adha 2022, umat muslim biasanya ada yang menunaikan ibadah puasa untuk menyambut lebaran yang diperingati setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam bulan Islam tersebut.
Ibadah puasa yang dikerjakan pada bulan Dzulhijjah ini merupakan puasa sunnah.
Satu diantara puasa sunnah yang biasanya dikerjakan oleh umat muslim untuk menyambut Hari raya Idul Adha yakni puasa Arafah.
Baca juga: Idul Adha di Indonesia 10 Juli 2022, Arab Saudi 9 Juli,Puasa Arafah Ikut Waktu Mana? Ini Jawaban UAS
Selain puasa Arafah, ada pula puasa sunnah lain yang dikerjakan pada bulan terakhir dalam kalender Islam ini.
Yaitu puasa tarwiyah dan puasa Dzulhijjah.
Nah, bagi yang ingin melaksanakannya, berikut bacaan niat puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan puasa Arafah.
Niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala."
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: “Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta’ala.”
3. Niat Puasa Arafah
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: “Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah ta’ala.”
Baca juga: Keutamaan Bulan Zulhijjah, Puasa Arafah hingga Tarwiyah, Ini Jadwalnya, Lengkap dengan Niat Puasa
Jadwal puasa Arafah dan Tarwiyah
Waktu puasa Arafah bersamaan dengan saat jamaah haji sedang melaksanakan wukuf di Padang Arafah, yaitu pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Sementara puasa Tarwiyah dilaksanakan pada 8 Dzulhijjah.
Dengan demikian, puasa Arafah 2022 atau pada tahun ini dapat dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah 1443 Hijriah atau 1 hari sebelum Hari Raya Idul Adha 1443 H/2022 Masehi.
Baca juga: Idul Adha Indonesia dan Arab Saudi Beda, Apa Boleh Kita Berhari Raya Ikut Waktu Makkah? Ini Kata UAS
Sedangkan untuk puasa Tarwiyah dikerjakan dua hari sebelum Hari Raya Idul Adha, atau satu hari sebelum puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah.
Untuk jadwal tepatnya, umat muslim dapat merujuk kepada keputusan mengenai kapan jatuhnya Hari Raya Idul Adha 2022 yang ditetapkan pemerintah melalui Kemenag, maupun ketetapan dari ormas Islam seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).
Apabila merujuk pada maklumat PP Muhammadiyah, maka puasa Tarwiyah dikerjakan pada 7 Juli 2022 dan puasa Arafah pada 8 Juli 2022.
Sementara itu, apabila merujuk pada keputusan Kemenag dan Nahdlatul Ulama (NU), maka puasa Tarwiyah dikerjakan pada 8 Juli 2022, dan puasa Arafah pada 9 Juli 2022.
Seperti diketahui, di Indonesia pada tahun ini terdapat perbedaan waktu perayaan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah.
Hal itu lantaran penetapan awal masuknya bulan Dzulhijjah yang berbeda, sehingga menyebabkan perbedaan dalam merayakan Hari Raya Idul Adha 2022.
Organisasi Muhammadiyah mengawali bulan Dzulhijjah 1443 H pada Kamis 30 Juni 2022.
Karena itu, Muhammadiyah melaksanakan Idul Adha pada Sabtu 9 Juli 2022.
Baca juga: Jangan Kelewatan! Puasa Tarwiyah & Arafah Jatuh Pada 8 dan 9 Juli 2022, Ini Bacaan Niatnya
Sedangkan pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) secara resmi telah menetapkan awal Dzulhijjah 1443 Hijriah jatuh pada Jumat, 1 Juli 2022.
Dengan demikian, Hari Raya Idul Adha 1443 H/2022 masehi jatuh pada Minggu, 10 Juli 2022.
Waktu yang ditetapkan oleh Kemenag ini juga berselisih satu hari dengan Hari Raya Idul Adha yang ditetapkan oleh pemerintah Arab Saudi.
Pemerintah Arab Saudi secara resmi telah menetapkan awal Dzulhijjah pada 30 Juni 2022.
Itu artinya, Idul Adha 1443 H akan jatuh pada 9 Juli 2022.
Berapa hari puasa sunnah bulan Dzulhijjah?
Puasa Arafah dan puasa Tarwiyah merupakan ibadah puasa sunnah yang sering dikerjakan umat muslim menjelang perayaaan Idul Adha.
Namun, apakah hanya pada dua hari itu saja yang disunnahkan untuk berpuasa di bulan Dzulhijjah?
Ustadz Abdul Somad alias UAS dalam sebuah video tanya jawab singkat di YouTube sudah pernah memberikan penjelasannya soal puasa sunnah bulan Dzulhijjah.
Dalam video berdurasi 1 menit 19 detik unggahan Youtube Fodamara Tv, Dai yang akrab disapa UAS ini menjelaskan, dalam Islam, ada 4 bulan haram atau mulia.
Di bulan-bulan haram itu, umat ada muslim dianjurkan untuk melaksanakan puasa.
Berikut video penjelasan lengkap UAS .
Seperti disampaikan UAS dalam video tersebut, sesuai dengan QS. At-Taubah ayat 36, ada 4 bulan haram dalam Islam.
Keempat bulan yang dimaksud itu adalah Dzulqaedah, Dzulhijjah, Muharram, Rajab.
Dalam keempat bulan ini, kata UAS, ada sebuah dalil yang menyerukan untuk melaksanakan puasa di bulan-bulan haram tersebut.
Akan tetapi, dalil yang dimaksud itu merupakan dalil umum.
Baca juga: Simak, Bacaan Niat Puasa Senin-Kamis, Lengkap dengan Manfaat Puasa untuk Kesehatan
“Waminal hurumi fashaum, berpuasalah engkau di bulan-bulan haram,” ujar UAS.
Berdasarkan dalil tersebut, lanjutnya, jika ada yang ingin mengerjakan puasa penuh di bulan Dzulhijjah dibolehkan.
Kecuali 4 hari yang diharamkan dalam bulan ini, yakni hari nahar (10 Dzulhijjah) dan hari tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah).
“30 kurang 4, berarti 26. Boleh dia puasa 26 hari, boleh," kata UAS.
Lalu, dari seluruh hari yang dibolehkan pada bulan Dzulhijjah, manakah hari yang paling afdhal untuk berpuasa?
Dikatakan UAS, dari sebanyak 26 hari yang tidak diharamkan puasa di bulan Dzulhijjah, paling afdhal dilaksanakan pada awal bulan yaitu tanggal 1-9 Dzulhijjah.
"Diantara 26 itu yang paling afdhal yang mana ? 1 sampai 9,” tuturnya.
Namun di antara 9 hari tersebut, ada 1 hari yang terlebih afdhal di antara yang lainnya.
Yakni berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah atau disebut dengan puasa Arafah.
UAS kemudian menambahkan keutamaan dari puasa Arafah berdasarkan hadis riwayat Imam Muslim RA Nomor 1162.
Yaitu diampunkan dosanya setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.
Keutamaan puasa Dzulhijjah menjelang Idul Adha
Adapun keutamaan mengerjakan puasa sunnah menjelang Idul Adha yaitu seperti dikutip Serambinews.com dari laman resmi Kemenag Kanwil Bangka Belitung berikut.
- Tanggal 1 Dzulhijjah
Allah mengampuni Nabi Adam AS di Arafah, maka yang berpuasa di hari itu akan diampuni dosa-dosanya.
- Tanggal 2 Dzulhijjah
Allah mengabulkan doa Nabi Yunus AS dan mengeluarkannya dari perut ikan nun, maka orang yang berpuasa di hari itu sama seperti beribadah dan berpuasa satu tahun tanpa maksiat.
- Tanggal 3 Dzulhijjah
Allah mengabulkan doa Nabi Zakariya AS, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dikabulkan doanya.
- Tanggal 4 Dzulhijjah
Nabi Isa AS dilahirkan, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dihilangkan kesusahan dan dikumpulkan bersama orang mulia di hari kiamat.
- Tanggal 5 Dzulhijjah
Nabi Musa AS dilahirkan dan dimuliakan munajatnya, maka orang yang berpuasa di hari itu akan terlepas dari sifat munafik dan siksa kubur.
- Tanggal 6 Dzulhijjah
Allah membukakan pintu kebaikan semua nabi, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dipandang Allah dengan penuh rahmat dan kasih sayang.
- Tanggal 7 Dzulhijjah
Pintu neraka jahanam dikunci dan tidak akan dibuka sebelum berakhir pada 10 Dzulhijjah, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dihindarkan dari 30 pintu kemelaratan dan kesukaran dan dibukakan 30 pintu kemudahan untuknya.
- Tanggal 8 Dzulhijjah (Tarwiyah)
keistimewaan puasa Tarwiyah adalah menghapus dosa yang dibuat tahun lalu.
- Tanggal 9 Dzulhijjah (Arafah)
Khusus untuk Puasa Arafah, fadhillahnya adalah mendatangkan kemuliaan bagi yang menjalankannya, antara lain:
1. Allah akan memberi keberkahan pada kehidupannya
2. Bertambah harta
3. Dijamin kehidupan rumah tangganya
4. Dibersihkan dirinya dari segala dosa dan kesalahan yang telah lalu
5. Dilipatgandakan amal dan ibadahnya
6. Dimudahkan kematiannya
7. Diterangi kuburnya selama di alam Barzah
8. Diberatkan timbangan amal baiknya di Padang Mahsyar
9. Diselamatkan dari kejatuhan kedudukan di dunia, serta dinaikkan martabatnya di sisi Allah SWT.
(Serambinews.com/Yeni Hardika)
BACA BERITA LAINNYA DI SINI